GKJBrayatKinasih, Miliran- Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan, akhirnya sampailah kita di penghujung tahun 2019. Waktu terasa berjalan begitu cepat, banyak hal yang telah kita lalui, tak semua musim berjalan baik, tak semua keadaan sempurna, namun relasi kita dengan Tuhan telah memberi kita sumber kekuatan untuk melampaui segala keadaan itu.
Pendeta Sundoyo dalam Ibadah Tutup Tahun, Selasa 31 Desember 2019 mengatakan, ibadah akhir tahun ini sekaligus menjadi sarana untuk melakukan refleksi. “Dengan melakukan refleksi kita menyadari siapa saya, apa yang kita punya, bagaimana relasi kita dengan Tuhan dan manusia,” kata Pak Sun.
Sama seperti Raja Salomo ketika ditanya Tuhan tentang permintaannya, maka ia menjawab, “Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1 Raja-Raja 3:9)
Terkadang semakin kita menerima banyak berkat, maka kita justru semakin sulit untuk mensyukuri apa yang Tuhan telah berikan. “Melalui refleksi diri kita membangun kesadaran untuk menjadi lebih bijaksana”, ujae Pak Sun.
Di akhir ibadah, Pendeta Sundoyo mengajak seluruh jemaat untuk melakukan refleksi pribadi dipandu dengan 4 pertanyaan :
1. Kesalahan apakah yg paling kita sesali ditahun 2019. Pelajaran apa yang kita dapat dari pengalaman itu.
2. Pengalaman terburuk apa yang pernah kita alami ditahun 2019. Bagaimana kita merasakan pertolongan Tuhan menyelesaikan masalah itu?
3. Pengalaman kebahagiaan apa yang paling kita syukuri di tahun 2019. Dengan cara apa kita mensyukurinya supaya Tuhan berkenan kepada kita?
4. Hal baik apa yang kita lakukan ditahun 2019? Bagaimana perasaan yang kita dapat saat kita berbuat baik dan perbuatan baik apa yg ingin kita lakukan di tahun mendatang?
(Tim Admin)