Sabtu, 21 Desember 2019; Minggu Adven III
2 Samuel 7: 23-29; Mazmur 80:1-7; Mazmur 80: 17-19 Yohnes 3: 31-36
TETAP BAHAGIA
“Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal…” (Yohanes 3:36a)
Kemantapan Pak Wiryo dan Bu Minal berusaha menyekolahkan anak-anak sampai lulus tidak sia-sia. Setelah lulus kuliah, anak-anak bisa bekerja meskipun di tempat yang jauh, termasuk Trisno. Hasil usaha tersebut mendatangkan kebahagiaan suami-istri berdua. Meskipun hanya petani kecil yang hasil usahanya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, Pak Wiryo dan Bu Minal tidak sedih apalagi rendah diri. Yang dirasakan hanyalah kebahagiaan.
Demikian juga kebahagiaan Raja Daud karena Tuhan Allah telah menetapkan bangsa Israel sebagai milik Tuhan Allah sehingga menerima janji akan senantiasa berlimpah berkat. Janji tersebut menjadi dasar kebahagiaan ketika bangsa Israel dikepung oleh musuh dan harus berperang melawan bangsa dan kerajaan di kanan-kirinya yang senantiasa mengganggu.
Memang keadaan hidup tidak ajeg. Orang yang bekerja di kantor akan pensiun. Para petani dan pedagang tidak selalu lancar pendapatannya. Orang tua harus melepaskan anak untuk menuntut ilmu atau bekerja di tempat yang jauh sehingga tidak bisa senantiasa diawasi keadaannya setiap hari. Semua keadaan tersebut membuat manusia takut dan khawatir, kehilangan sukacita. Namun berbahagialah setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Yohanes Pembaptis bersaksi bahwa Tuhan Yesus yang kita imani sebagai Juru Selamat memang diutus sendiri oleh Tuhan Allah. Oleh karena itu tiap orang yang percaya kepadaNya berarti juga percaya kepada Tuhan Allah, dan akan menerima ganjaran berupa kehidupan kekal. Hal tersebut menjadi dasar supaya setiap orang percaya meskipun di tengah keadaan dunia yang tidak ajeg, tetap berlimpah kebahagiaan. |*GPY
(Sumber: Sabda Winedhar)