Jumat, 20 Desember 2019; Minggu Adven III
Bacaan Alkitab: 2 Samuel 7: 18-22; Mazmur 80: 1-7; Mazmur 80:17-19 Lukas 1: 26-38
JADILAH MENURUT PERKATAANMU
“Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu…” (Lukas 1:38a)
Raja Daud tentu berlimpah dengan sukacita. Dia hanyalah bocah
penggembala domba namun oleh Tuhan Allah ditetapkan sebagai Raja atas
Israel dan Tuhan berjanji bahwa keturunan Daud serta kerajaannya akan kekal
dan kuat. Kebahagiaan tersebut diungkapkan dalam bentuk doa. Daud
bersyukur karena kemurahan Tuhan Allah atas dirinya. Kebahagiaan dan rasa
syukur tak hanya diwujudkan dalam doa, namun juga dinyatakan dalam
kehidupan. Selama hidup dan pemerintahannya berlangsung, Raja Daud
tergolong Raja bangsa Israel yang takut-hormat dan setia kepada Tuhan Allah.
Bagi Pak Wiryo dan Bu Minal, menyekolahkan anak adalah hal yang berat
karena mereka hanyalah petani kecil. Hasil pertanian mereka sesungguhnya
hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, kecuali membantu
Pak Wiryo di sawah, Bu Minal juga membuka warung makan di rumah. Karena
masakahnya enak, banyak orang yang memesan masakan atau gorengan
kepada Bu Minal. Melakukan 2 pekerjaan itu melelahkan. Namun ia tetap
menjalaninya dengan hati bersuka karena percaya bahwa yang dikerjakan
akan mendatangkan kebaikan bagi anaknya.
Memang tidak mudah percaya pada hal yang belum kelihatan atau yang
belum terjadi. Raja Daud belum bisa melihat bahwa keturunannya dan
kerajaannya akan kekal. Demikian juga Pak Wiryo dan Bu Minal belum bisa
melihat kelak anak-anak yang disekolahkan tersebut akan menjadi pribadi
yang bagaimana. Meskipun demikian, keduanya tetap percaya kepada janji
Tuhan Allah dan ketekunan usaha mereka untuk mencukupi kebutuhan.
Sebagaimana ucapan Maria: “jadilah padaku menurut perkataanmu itu”.
|*GPY
(Sumber : Sabda Winedhar)