GKJBrayatKinasih, Jakarta — Nahkoda sejumlah Kementerian/Lembaga berganti seiring dilantiknya Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2019-2024. Nuansa yang tak biasa begitu terasa pada penunjukkan pembantu-pembantu Presiden yang tergabung dalam kabinet yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju kali ini.
Salah satunya yang mengejutkan publik adalah penunjukkan Jenderal (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama. Bagaimana tidak, Fachrul bukan saja tak memiliki latar belakang santri apalagi bergelar Kiai seperti kebanyakan menteri agama sebelumnya. Tapi juga latar belakangnya sebagai salah satu Perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia membuat publik bertanya dengan keputusan Presiden tersebut.
Fachrul mengira, penunjukkannya sebagai Menag tak lepas dari penelusuran rekam jejak yang dilakukan Presiden Joko Widodo terhadap dirinya.
“Kalau saya dikaitkan dengan jabatan Menag, meskipun saya bukan santri, tapi saya dilahirkan dan dibesarkan di Aceh. Sebuah lingkungan yang memang Islamnya sangat kuat,” tuturnya.
Modal penanaman Islam yang kuat ini, kemudian menjadi modal bagi Fachrul muda yang menempuh pendidikan Akademi Militer pada tahun 1970.
“Saat saya masuk Taruna saya bergabung dengan kelompok yang mengusus rohaniawan Islam atau kelompok Pemandu Mesjid yang bertugas melakukan pembinaan keislaman kepada teman-teman Taruna,” ujar Menag Fachrul. “Misalnya yang belum bisa salat dan ngaji kami ajarkan termasuk mengadakan pengajian. Begitu juga melakukan koordinasi dengan teman teman agama lain,” sambungnya saat wawancara ekslusif dengan salah satu stasiun televisi nasional, Rabu (23/10).
Keterlibatannya dalam pembinaan rohani islam kemudian terus berlanjut usai dirinya lulus akademi. “Selepas lulus dari akademi, kemudian kita mulai turun di masyarakat. Di situ kita sering mengatasi masalah-masalah masyarakat, ya tentunya dengan pendekatan agama,” tutur Menag Fachrul.
Ia menuturkan, dirinya pun kerap menjadi khotib di lingkungannya. “Saya juga sering berkhotbah. Tapi kalau yang mengikuti saya, pasti tau khotbah saya ya seputar itu saja. Tentang Islam Rahmatan Lil ‘alamin, kedamaian, toleransi beragama,” lanjutnya.
Urusan toleransi beragama pun bukan barang baru bagi Fachrul Razi. Bagi seorang prajurit, ia terbiasa bekerja sama dengan sejawat yang berbeda keyakinan. Bahkan, dirinya pun terbiasa untuk masuk ke dalam masyarakat yang berbeda keyakinan.
Hal ini yang menurut Fachrul Razi, mungkin menjadi pertimbangan Presiden Jokowi memilih dirinya sebagai Menteri Agama. Fachrul Razi pun bertekad untuk menjaga dan memperbaiki kerukunan umat beragama di Indonesia. Semoga sukses nahkodai Kementerian Agama, Jenderal!