KETIKA kita menghadapi masalah datanglah kepadaNya karena Tuhan hanya sejauh doa. Tapi doa saja tidak cukup, kita tetap harus berusaha dan berkarya.
“Seperti pepatah Ora et Labora, Berdoa dan Bekerja, Firman Tuhan juga mengajarkan kepada umatNya untuk tekun berdoa sambil terus berusaha atau berkarya,” kata Mike Makahenggang, MAPS, dalam kotbah Minggu sore, 20 Oktober 2019 di GKJ Brayat Kinasih.
Kak Mike mendasarkan kotbahnya yang berjudul “Tekun dalam Doa dan Karya” itu pada Kitab Lukas 18 ayat 1-8, tentang perumpamaan halim yang lalim dan janda. Melalui perumpaan ini Yesus ingin menekankan kepada para muridnya untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari teks Alkitab ini. Pertama, Tepat.Sasaran, janda itu datang kepada orang yang tepat, yakni hakim yang terpandang, pejabat yang keputusannya akan dihormati siapapun. Sang jandapun fokus dan konsisten pada masalah yang ia sampaikan kepada Sang hakim. Dengan tekun janda itu berkali-kali mendatangi pak hakim dengan masalah yang sama sehingga hakim akhirnya meluluskan permintaan sang janda.
Tuhan Yesus adalah pihak yang tepat untuk kita datang dan berdoa memohon pertolongan, karena Dia sangat berkuasa. Ketika berdoa kitapun harus fokus dan konsisten pada masalah yang kita sampaikan. Jangan berubah-ubah mengikuti keinginan.
“Kita sering merasakan realita yang mengecewakan, tetapi keputusan yang benar akan mendorong kita untuk terus melangkah,” kata Kak Mike Mike yang juga Ketua Bidang Pendidikan Kader dan Kerohanian GMKI Yogykarta.
Pelajaran lainnya adalah, setiap usaha butuh bayaran yang mahal. Janda itu tahu untuk mendapatkan pembelaan butuh perjuangan, itu harga yang harus dibayar. Usaha yang keras dan ketekunan menjadi kunci kesuksesan janda itu untuk mendapatkan perhatian dari pak hakim sehingga ia mengabulkan permintaannya.
Tuhanpun akan akan menilai seberapa tekun kita berdoa dan menyampaikan persoalan yang kita hadapi, hingga akhirnya Ia mendengar dan menjawab doa-doa kita.
“Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?” (Lukas 18:7).
“Jadi jangan pernah berhenti berharap, karena Ia tahu waktu yang tepat kapan harus memberikan apa yang kita minta,” kata Kak Mike.
“Ketekunan memang bukanlah hal yang mudah, tapi percayalah waktu Tuhan adalah yang terbaik.” Imbuh Kak Mike mengakhiri kotbahnya. (Tim Admin)