“BERBAGI KASIH”
(YOHANES 15:9-17)

“Aja cedhak kebo gupak”, peribahasa bahasa Jawa tersebut maksudnya janganlah kita mendekati orang-orang yang
melakukan hal-hal buruk atau dosa, peribahasa tersebut sebenarnya bermaksud mengingatkan kita agar hidup kita tetap bersih dan betujuan untuk kebaikan. Namun peribahasa tersebut seringkali membuat kita terjebak di dalam pengertian yang salah, merasa suci dan taat, tidak mau bergaul dengan orang lain yang dipandang berdosa, atau berbeda dengan kita. Ini tidak sejalan dengan pelayanan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Tuhan datang ke dunia menjelma sebagai manusia dalam pribadi Tuhan Yesus untuk memberikan kasih kepada semua orang.Tuhan Yesus telah mengorbankan dirinya sebagai kurban penebusan dosa bagi semua orang dan semua bangsa, baik itu yang berbuat baik atau yang berbuat dosa.
Tuhan mengasihi kita bukan karena kita berbuat bersih dan baik, tetapi semua ini karena kasih Tuhan Allah yang terlalu besar. Tuhan Allah di dalam Sang Kristus adalah Allah penuh kasih rahmat, kita orang berdosa diselamatkan sehingga kita dapat menerima kehidupan kekal.
Oleh karena itu, sebagai manusia yang telah mendapat kasih rahmat Tuhan, semoga merasa terpanggil untuk membagikan kasih Tuhan kepada sesama yang belum mengenal Tuhan. Kita juga dipanggil untuk mendekati orang-orang yang dipandang rendah, hina dan berdosa, agar kita tidak ikut dalam berbuat dosa namun agar kita dapat mengajak dan memberi pengajaran dalam melakukan kebenaran. Marilah kita meneladani Sang Kristus, sumber kasih yang selalu memperhatikan sesama, mencari sesama yang terhilang, dengan memegang janji kita kepada Tuhan Yesus. Amin |*DAS (Renungan Sadhar Sinode GKJ)