GKJBrayatKinasih, Miliran – Semua orang menyukai lagu, semua orang menyukai syair dan nada. Lagu bukan hanya menghibur, tapi juga bisa menjadi sebuah ‘terapi’, bahkan ‘terapi rohani’ yang memulihkan dan menguatkan iman. Terlebih bagi orang Kristen, lagu adalah sesuatu yang melekat dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam ibadahnya. Perasaan suka maupun duka, orang Kristen mengungkapkannya dengan bernyanyi.
Renungan Tengah Minggu Kamis Malam (9 September 2020) mengetengahkan tema “Syair dan Nada yang Bercerita“, dengan dasar bacaan Kitab Mazmur 103: 1 – 2 yang berbicara tentang Mazmur atau pujian bagi Tuhan.
Lagu adalah satu elemen yang sangat penting dalam sebuah liturgi ibadah. Tidak mungkin ibadah tanpa lagu atau nyanyian. Karena begitu pentingnya lagu dalam ibadah, maka susunan lagu harus dipilih dan disiapkan oleh sebuah tim khusus, agar syair lagu ‘nyambung’ atau saling berkaitan dengan tema ibadah.
Penghayatan terhadap sebuah lagu, baik nada dan syairnya bisa dilakukan berdasarkan pada sejarah dan latar belakang penciptaan lagu serta siapa yang menciptakan lagu tersebut. Tetapi penghayatan sebuah lagu rohani juga bisa dilakukan secara pribadi atau bersifat personal, menurut pengalaman ataupun pergumulan pribadi yang tengah dialami.
Lagu bisa menjadi sebuah doa bagi kita agar makin dekat dengan Tuhan, sebuah doa untuk menguatkan iman, sebuah doa untuk menemukan Juru Selamat. Pendek kata, Syair dan Nada bisa bercerita tentang banyak hal. Nah, jika ingin tahu lebih jauh, bagaimana sebuah syair dan nada bercerita? simak acara ‘Renungan Tengah Minggu’ kali ini dengan mengklik gambar di atas.