GKJBrayatKinasih, London – Sejumlah aktivis beribadah dan memuji-muji Tuhan di jalan-jalan pusat kota London, Inggris dengan bis bertingkat selama akhir pekan. Aksi ini mereka lakukan dalam upaya membangunkan kembali gereja yang mulai banyak ditinggalkan semasa pandemi covid-19.
Penyanyi dari komunitas Ibadah Sang Raja melakukan ibadah dari atas bus saat mereka bernyanyi melalui jalan-jalan di ibukota Inggris, menurut christianpost.com yang mengutip Premier News. Mereka melewati banyak situs terkenal di London, termasuk Gedung Parlemen, Biara Westminster, Sirkus Picadilly, dan Downing Street – tempat perdana menteri tinggal.
Di antara lagu-lagu yang dinyanyikan adalah lagu rohani yang populer seperti “How Great Is Our God”, “He Is Exalted”, “Reckless Love”, dan “How He Loves”.
Pemimpin ibadah Beatrice Gboyega, yang mengorganisir acara itu, mengatakan bahwa dirinya adalah orang-orang yang sudah diselamatkan, dan ada kebangkitan yang harus terjadi.
Sehubungan dengan lock down yang disebabkan oleh coronavirus, Beatrice Gboyega mengatakan, “Allah semakin mendekatkan kita kepada-Nya. Saya percaya bahwa ini akan membangkitkan tubuh Kristus, karena itu perlu ada persatuan. Dan itulah yang telah kita lakukan. telah berdoa untuk persatuan, sebagai satu tubuh.”
“Bagi orang-orang yang tidak mengenal Kristus, kami berhasrat agar jiwa-jiwa dibebaskan, bahwa orang-orang akan mengetahui ada yang menciptakan Anda dan yang sangat mencintai Anda. Anda tidak harus pergi sendiri dan memberi tahu mereka bahwa sebenarnya ada harapan.”
Sebuah postingan Instagram dari acara Worship The King menunjukkan cuplikan dari seorang anggota tim ibadah yang menjelaskan ketika dia berdoa, dia merasakan dalam rohnya bahwa Tuhan berkata “ada kebangkitan yang terjadi atas bangsa,” dan ketika mereka menyembah-Nya, Allah mengantarkan kebangkitan spiritual di seluruh negeri.
Dalam komentar awal tahun ini untuk Keep The Faith, penyelenggara Ibadah The King menjelaskan bahwa dia merasa diingatkan oleh Tuhan untuk beribadah berkeliling kota dengan bus.
“Tuhan juga mengingatkan saya pada kitab Yosua, khususnya pasal enam ayat 20 di mana tembok-tembok Yerikho runtuh setelah anak-anak Israel berseru keras kepada Tuhan,” kata Gboyega.
“Saya percaya Tuhan meminta kita untuk menyembah-Nya tanpa malu-malu di kota kita sebagai tindakan kenabian untuk melindungi kota kita dan membangkitkan suasana untuk mengantisipasi kebangkitan kembali kota kita.”