Home » Uncategorized (Page 11)
Category Archives: Uncategorized
INFO LOWONGAN KERJA
LOWONGAN PEKERJAAN IT DI SINODE GKJ BAGIAN PDILM
Sebagai Lembaga Sosial Keagamaan yang terus berkembang. Kantor Sinode GKJ membutuhkan tenaga karyawan sebagai wujud pengembangan Sumber Daya Manusia khususnya dalam bidang multimedia.
Untuk keperluan tersebut, maka kami membutuhkan karyawan dengan persyaratan sebagai berikut:
- Pendidikan : Minimal SMK Jurusan Multimedia
- Menguasai design grafis dan setting buku(minimal Photosop. Coreldraw atau aplikasi Ms. Office)
- Mampu Mengoperasikan camcoderder/kamera dan perlengkapnnya
- mampu melalukan editing video
adapun persyaratan umum:
- Laki-laki
- umur maksimal 25 tahun
- sehat jasmani dan rohani (dengan melampirkan surat kesehatan dari dokter)
- belum menikah
- diutamakan warga GKJ dengan melampirkan surat keterangan dari gereja GKJ ( atau bila diterima bersedia masuk sebagai warga GKJ)
- memiliki komitmen dalam pekerjaan dan memiliki integritas pelayanan
- bersedia bekerja selain bidang yang ditekuni
- bersedia tinggal di Salatiga
- mampu bekerja Tim
Surat Lamaran dan CV di tujukan kepada
Kepala Bagian Administrasi dan Kerumahtanggaan
Kantor Sinode GKJ
Jl. Dr. Sumardi No. 8 &10
Salatiga 50711
atau email ke: sinode@gkj.or.id cc pdilm@gkj.or.id
Info lengkap klik link Loker Sinode GKJ
___________________________________________
GKJ Gondokusuman membuka lowongan pekerjaan sebagai :
1. Tenaga Satuan Pengamanan (Satpam)
2. Tenaga Koster
Informasi yang lengkap, bisa menghubungi GKJ Gondokusuman
Telp. 0274 – 513570, 549131, 081325424564
Plaza Brayat Kinasih
Produk Makanan
1. Mbak Wanti ( aneka jus, susu, tahu kentucky )
Telp: +62 813 9348 5959
2. Mbak Asih (B2 dan Saren)
Telp: +62 856 4381 4423
3. Mbak Retno ( lotek & gado2)
Telp: +62 818 0382 6549
4. Bu Arni (ketan & bubur candil)
Telp: +62 819 0635 3176
5. Nani (aneka sosis)
Telp: +62 896 3718 1516
6. Mas Hary (soto daging + es klamud)
Telp: +62 898 487 0900
7. Ibu Eny S. ( Es Cendol, koctail, sup buah )
Telp: +62 878 3946 1018
8. Bu Sumirah (martabak,capcay,pepes,tahu,bakso balado)
Telp: +62 877 3016 3355
9. Mbak Agustin (Jamu, Misoa, Sambel Pecel)
Telp: +62 878 3952 6494
Pesan Melalui WA
10. Mbak Indiyah (lemet, kepala ayam, saren)
Telp: +62 878 3919 7865
11. Bu Tutik Joko/Avi (gudeg komplit dan peyek teri/kacang)
Telp: +62 896 7353 8333
12. Dapoer Ika – ( kue Nastar, kastengel, kering kentang)
Telp: +62 856 9500 5872
13. Mbak Filiana ( Zupa Soup, Nasi Jinggo )
Telp: +62 838 4000 0414
14. Mas Wawan (Rujak Es Krim + Es Gabus)
Telp: +62 838 4045 5064
15. Sara (biskuit, Sirup, Abon sapi, belut goreng)
Telp: +62 857 2179 1799
16. Bp. Sudi ( aneka beras, “Calya Wolu” Galfalum )
Telp: +62 882 2512 8190
17. Mbak Neni Atmaka ( Catering Service )
Telp: +62 878 3946 1018
Produk Craft dan Jasa
1. Sella (fashion : *perlengkapan olahraga*)
Telp: +62 878 3048 2425
2. Calya88 ( Baja Ringan, Genteng Metal, Pasir)
Telp: +62 823 3214 5032
3. Bu Pattikawa (kosmetik & aksesoris)
Telp: +62 812 2647 2229
4. Tyas (baju batik wanita)
Telp: +62 817 942 9707
5. Bowo (mainan & aksesoris)
Telp: +62 812 1527 5989
6. Winda (lunch box/ kotak bekal dan stainless straw)
Telp: +62 856 292 5102
7. Ibu Arijanto/Hani (Pupuk)
Telp: +62 878 3935 8608
8. Ibu Kinanti Sundoyo ( menerima pesanan sprei, sarung bantal/guling, bed cover dll )
Telp: +62 851 0190 6090
9. Asta Floris (Buket Snack, Buket bunga artificial dan asli, wrapping bunga)
Telp: +62 877 3879 7619
10. Forzatiket ( menjual tiket kereta api / pesawat / kapal laut / macam-macam pembayaran PPOB / Isi pulsa hp-listrik )
Telp: +62 812 8312 3269
Website: forzatiket.com
Pesan Natal PGI dan KWI 2018
YESUS KRISTUS HIKMAT BAGI KITA
Saudara-saudari terkasih,
Setiap kali merayakan Natal, kita bersukacita atas kelahiran Yesus. Peristiwa ini sungguh menyatakan betapa besar kasih Allah kepada kita: “sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh yang kekal” (Yoh 3: 16). Kedatangan-Nya disambut baik oleh para gembala, yakni orang-orang kecil yang merindukan Juruselamat, maupun oleh orang-orang Majus, yakni kalangan bijak dan terhormat yang mencari kebenaran dan keselamatan. Janji Allah akan keselamatan terwujud dalam diri Yesus, yakni meskipun Anak Allah telah “merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Flp 2:8). Melalui kerendahan hati dan pengorbanan diri, Yesus melaksanakan rencana Allah untuk menyelamatkan manusia. Begitulah hikmat Allah yang berbeda dengan hikmat dunia. Itulah sebabnya Paulus menyebut Yesus sebagai hikmat Allah bagi Kita (I Kor 1: 24, 30).
Sudah lebih dari dua ribu tahun Yesus datang ke dunia, tetapi karya keselamatan yang Dia tawarkan kepada umat manusia masih harus terus diwujudkan. Banyak orang telah menanggapi undangan Allah ini dalam hidup sehari-hari, di antaranya, dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM). Akan tetapi, kita masih menjumpai orang yang tidak peduli pada suara hati dan tidak mengindahkan hati nurani serta tidak malu terhadap sesamanya dan tidak takut kepada Allah hingga berbuat sesuatu yang melanggar hak asasi manusia. Tiada lagi sukacita dan gembira ketika manusia diperlakukan tidak adil oleh sesama; saat HAM diinjak-injak.
Saudara-saudara terkasih,
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat yang dianugerahkan Allah kepada setiap orang. Perwujudan HAM secara baik dan benar membuat manusia hidup secara manusiawi. Dalam Perjanjian Lama, Allah memanggil para nabi, salah satunya, untuk mewujudkan keadilan yang juga berkaitan dengan HAM. Nabi Amos mengingatkan bahwa mereka yang menginjak-injak hak asasi orang-orang lemah dan miskin tidak akan hidup sejahtera (bdk. Am 5:11-12). Lalu, Amos mengajak umatnya: “Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu….” (Am 5: 14).
Kita patut bersyukur kepada Allah karena bangsa Indonesia menjunjung tinggi HAM. Kita pantas berterima kasih kepada pemerintah yang telah berusaha menangani masalah HAM secara serius. Sekalipun demikian, persoalan HAM masih terjadi di sejumlah tempat. Pelanggaran HAM berat di masa lalu belum selesai secara tuntas. Hak hidup layak di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang berkaitn dengan keamanan dan kenyamanan hidup masih terganggu di beberapa daerah. Kebebasan berbicara dan berujar dikacaukan oleh maraknya ujar kebencian dan berita bohong yang kadang disertai kekerasan baik secara fisik maupun psikis. Ancaman, pengrusakan dan penutupan rumah ibadah masih terjadi. Izin mendirikan rumuh ibadah masih tersendat. Eksploitasi alam berlebihan dan transaksi penjualan tanah masih merugikan masyarakat tertentu. Hak ekologis untuk menikmati lingkungan yang sehat tidak sepenuhnya dirasakan, terutama oleh kalangan masyarakat sederhana, karena pencemaran air, tanah dan udara. Hal-hal sedemikian merupakan pelanggaran terhadap HAM dan itu adalah tindakan manusia yang hidup menurut hikmat dunia.
Syukur kepada Allah, berkat Yesus Kristus kita dipanggil untuk hidup menurut hikmat ilahi. Yesus Kristus itulah hikmat Allah bagi kita. Kristus itulah yang mengajarkan kita nilai-nilai Kerajaan Allah serta mengajak kita hidup saling mengasihi dan rela berkorban demi terciptanya kesejanteraan bersama. Yesus menunjukan hikmatnya, melalui pewartaan Injil dan tindakan belaskasihan untuk menguduskan dan menebus kita. Paulus merumuskannya dengan bagus: “Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita” (1 Kor 1:30).
Kita diajak untuk menyadari panggilan sebagai pribadi berkhitmat yang dipilih untuk melayani bukan untuk dilayani. Prilaku pemimpin yang koruptif telah merusak kesadaran moral masyarakat, seolah jalan pintas yang tidak pantas adalah cara cepat mencapai keberhasilan. Tindakan koruptif sering berhubungan dengan pelanggaran HAM. Untuk itu, kita membutuhkan pemimpin dan wakil rakyat yang penuh hikmat. Hal ini sejalan dengan sila ke-4 Pancasila: “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Saudara-saudari terkasih,
Natal mengingatkan kita akan hikmat Allah yang terwujudkan dalam diri Yesus. Natal bukan semata mengenang kelahiran Yesus sebagai bayi di atas palungan, tetapi juga kehidupan Yesus yang penuh hikmat dan dicurahi Roh Kudus. Ia datang membawa Tahun Rahmat Tuhan (bdk. Luk 4: 18-19). Kata-katanya tidak menekan, tetapi menyejukkan. Nasihatnya tidak meninabobokan, tetapi menegur dan memberi jalan. Tegurannya bukan penghujatan, tetapi jalan keselamatan. Ajarannya bukan asal menyenangkan, tetapi mengembalikan martabat manusia. Saat ditanya murid-murid Yohanes apakah Dia itu Mesias, Yesus menjawab: “Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik” (Luk 7:22).
Marilah kita merayakan Natal bukan hanya dengan nyanyian dan pujian saja, tetapi juga dengan upaya konkret untuk hidup dalam hikmat Allah. Kita diajak untuk membela hak-hak asasi manusia sebagai ungkapan kewajiban asasi manusia. Perayaan kelahiran Yesus, Sang Juruselamat, menjadi saat dan kesempatan untuk memahami hakikat HAM secara baik dan benar, menyadari luhurnya martabat manusia dan pentingnya gerakan menghormati hak asasi manusia.
Semoga Natal ini sungguh menjadi saat bagi kita untuk bersukacita dan bergembira. Yesus, Sang Imanuel dan Hikmat Allah bagi kita, sungguh lahir di tengah-tengah kita dan memimpin kita untuk hidup dalam hikmat Allah.
SELAMAT NATAL 2018 DAN TAHUN BARU 2019
Jakarta, 14 November 2018
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)
Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang (Ketua Umum PGI)
Mgr. Ignatius Suharyo (Ketua KWI)
Pdt. Gomar Gultom (Sekretaris Umum PGI)
Mgr. Antonius Bunjamin, OSC. (Sekretarian Jenderal KWI)