Home » Profil Pendeta

Profil Pendeta

 

(Pendeta Sundoyo dan keluarga)

Saat saya diminta untuk menceritakan kehidupan saya, hal pertama yang saya ingat adala saat ketika saya kelas 5 SD. Waktu itu saya dibelikan kerbau untuk digembalakan, perasaan gembira dan senang sekali waktu itu. Pada saat kelas 6, saya dibelikan kerbau lagi yang lebih kecil dan saat pertama menggembalakan, kerbau yang baru itu lari (bahasa Dorang menyebutnya “boran” yaitu lari tanpa tujuan yang jelas) saya mengejarnya sambil menangis, walaupun sambil menangis saya tetap mengejarnya sampai akhirnya kerbau itu dapat saya bawa pulang. Kira-kira itu gambaran kehidupan saya waktu kecil.

Saya lahir di Desa Dorang, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara pada tanggal 16 Juli 1977, namun karena ada kesalahan pencatatan maka yang tercatat secara resmi itu tanggal 13 Juli 1977. Masa kecil saya dihabiskan di Dorang. Setelah lulus dari SD Dorang III, saya melanjutkan sekolah di SMP Negeri I Mayong. Setelah lulus SMP saya menginginkan sekolah di SMA I Pecangaan namun karena NEM yang tidak memenuhi maka akhirnya saya saya sekolah di SMA Masehi yang menjadi jalan saya untuk mengenal Bp. Sumarjo yang menghubungkan saya dengan Ibu Pdt. Widdwissuli, S,Th. Selama saya sekolah di Kudus saya tinggal bersama dengan guru saya Bp. Prawito. Kelas 2 SMA saya baptis di GITJ Dorang dengan nama baptis Yakub Sundoyo.

Setelah lulus SMA, saya ditawari seseorang yang sudah mau menjadi sponsor kalau saya sekolah Theologi di Bethany – Surabaya. Saya sudah mendaftar di sana, tes masuk namun saya masih menginginkan sekolah Theologi di Duta Wacana. Untuk pertama ke Jogja, saya diantar Mas Wit, dan saya tinggal di Kel. Bp. Moelyadi selama menjalani tes masuk di Duta Wacana. Saya bersyukur karena Tuhan mengijinkan saya belajar di Duta Wacana. Rasa bersyukur saya ini sungguh menjadi sungguh berlipat ganda karena saya menerima bantuan studi dari Kel. Ibu Asortinah dan juga bantuan studi dari GITJ Dorang.Satu tahun pertama studi di Duta Wacana saya tinggal di Asrama Theologi – Duta Wacana dan setelah itu saya tinggal bersama dengan (lebih tepatnya “ditampung”) Ibu Pdt. Widdwissuli, S.Th. sampai saya selesai kuliah. Selama kuliah saya aktif di UKM Teater “Altar” Duta Wacana. Banyak pelajaran hidup yang dapat saya ambil dari komunitas “Altar”. Saya menyelesaikan studi di Fakultas Theologi Duta Wacana pada bulan Janusri 2001 dengan judul skripsi : PENDERITAAN HAMBA TUHAN (YESAYA 52 : 13 – 53 : 12). Mengikuti Wisuda periode April 2001.

Demikian cerita singkat tentang diri saya. Satu hal yang saya rasakan bahwa Allah begitu memperhatikan umat-Nya. Allah sendiri yang menyiapkan jalan yang akan saya lalui, menyediakan semuanya dan menata kehidupan saya dengan sungguh sangat baik. Segala duka, kepedihan dan jerih paya perjuangan yang sudah dilakukan tidak akan berarti apa-apa tanpa Tuhan yang selalu menyertai. Tuhan adalah Gembalaku, bukan lagi ungkapan teologis saja melainkan itulah hidup saya.

Diatas itu adalah tulisan saat penahbisan pendeta……,saya bersyukur karena setelah dua tahun menjadi pendeta dan punya pendamping hidup membuat hidup menjadi lebih ceria dan bahagia. Perempuan itu bernama KINANTI BUDI SUSILOWATI, ketemunya dia sih sudah lama… waktu kami PA pemuda bareng di GKJ Samironobaru…. tapi sebenarnya kasihan cewek satu ini… setelah jadi istri malah sering ditinggal. Kami sedang berdoa pada Tuhan supaya dikaruniai anak. setelah mengalami keguguran 1,5 th yang lalu karena beberapa virus …. maka kami sedang menjalani pengobatan. mohon dukungan doa nya.

Kira-kira ini tentang saya. trimakasih.

Sundoyo, SSi, MBA

 


2 Comments

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *