GKJBrayatKinasih, Miliran- Lahan parkir baru di sebelah utara Gereja, adalah hasil kerja keras dan doa seluruh jemaat. Lahan tersebut dibeli dengan tabungan gereja plus pinjaman lunak dari seorang dermawan. Kini, Panitia Penggalangan Persembahan bekerja keras untuk mencicil pinjaman tersebut, tentu dengan dukungan penuh dari seluruh jemaat.
“Apa yang Panitia kerjakan adalah dalam rangka menyambut berkat Tuhan. Dia sudah memberikan berkat tanah Utara gereja maka Panitia juga yakin bahwa Tuhan menyiapkan berkat untuk membeli tanah tersebut melalui anak-anakNya yang selalu diberkati, baik GKJ Brayat Kinasih maupun jemaat yang lain,” ujar Pak Terry Trihntara, Ketua Panitia Penggalangan Persembahan Pembelian Tanah.
Pak Terry menjelaskan, tim yang dipimpinnya harus bisa menutup pinjaman sebesar 1,7 miliar rupiah. Untuk itu Panitia Penggalangan Persembahan melakukan koordinasi internal dengan Panitia Penghubung Wilayah untuk memahami way of working antara Majelis-Panitia-Jemaat.
Panitia juga melakukan road show sosialisasi pembelian tanah utara melalui penghayatan menyambut berkat Tuhan yang membutuhkan gerak atau partisipasi aktif jemaat untuk menyambutnya melalui penyampaian persembahan.
Persembahan tersebut bisa disampaikan melalui model komitmen (berkala) dan model Free style. Model Komitmen memberikan wadah bagi jemaat yang lebih menyukai cara mempersembahkan secara berkala dalam rentang waktu tertentu, untuk sejumlah persembahan yang menjadi janji imannya (komitmen).
Sedangkan Free style memberikan wadah bagi jemaat yang lebih menyukai cara mempersembahkan secara bebas dalam hal jumlah dan waktu. Amplop persembahan model ini tersedia di pintu masuk gedung Gereja.
Model komitmen menurut Pak Terry akan sangat membantu Panitia dalam hal proyeksi jumlah persembahan pembelian tanah yang akan terkumpul.
“Simulasi proyeksi pernah dilakukan pada satu Wilayah yang didominasi oleh persembahan model komitmen dengan proyeksi 200 juta. Secara hitungan manusia jika hal tersebut terjadi pada 5 Wilayah maka akan terkumpul persembahan sekitar 1 miliar,” jelas Pak Terry.
Panitia Penghubung Wilayah terus bekerja keras untuk mendatangi Jemaat di Wilayah 1-5 dalam rangka menjelaskan mekanisme penyampaikan persembahan tersebut. Gerakan ini sangat didukung oleh Majelis Wilayah dengan selalu mengimbau dan mengingatkan Jemaat untuk memberikan persembahan khusus tersebut.
Setiap minggu Panitia dibagi dalam 2 kelompok yakni kelompok pagi dan malam yang bekerja menghitung berkat persembahan pembelian tanah tersebut.
“Mereka sangat setia dan sabar melayani Jemaat apabila ada hal-hal yang kurang jelas,” kata Pak Terry.
Adapun laporan persembahan disampaikan melalui Warta Jemaat setiap minggu. Laporan ini sudah diverifikasi oleh setiap Penghubung Wilayah untuk memastikan bahwa Jemaat yang telah memberi persembahan, telah tercatat dengan benar.
“Kami memiliki WA group untuk kebutuhan komunikasi ini,” ujar Pak Terry.
Setiap akhir bulan Panitia melakukan review mengenai progres partisipasi setiap Wilayah dan disampaikan juga dalam Sidang Pleno Majelis. Panitia juga melakukan evaluasi tantangan melayani Jemaat dan merencanakan perbaikan-perbaikan.
“Untuk menjaga semangat, panitia juga berencana menggelar rapat khusus yang lebih fresh dan dikelola oleh panitia sendiri tanpa menggunakan budget dari persembahan tersebut,” jelas Pak Terry.
Sampai akhir tahun ini Panitia Penggalangan Dana masih fokus pada Jemaat (internal). Namun awal tahun depan panitia akan mulai bekerja untuk menjangkau pihak-pihak eksternal. Hal ini mengingat grafik partisipasi jemaat pada awal-awal dimulainya persembahan tanah sampai yang terakhir.
“Nama GKJ Brayat Kinasih memberikan kekuatan bagi Panitia. Brayat Kinasih yang artinya Keluarga yang Kinasih atau Dikasihi…artinya juga Keluarga yang Diberkati,” kata Pak Terry bersemangat.
“Tugas kami untuk selalu mengingatkan agar Jemaat menghitung berkat Tuhan sehingga mampu memberikannya kembali sebagai persembahan untuk Tuhan,” imbuh bapak dua anak yang selalu tampil necis ini. (Tim Admin)
