GKJbrayatkinasih, Miliran- Rabu Abu yang merupakan ibadah awal Pra Paskah, harus kita jadikan momentum untuk menghayati kembali arti penyesalan atas dosa kita di hadapan Allah.
Pernyataan tersebut disampaikan Pendeta Sundoyo dalam kotbah Ibadah Rabu Abu, di GKJ Brayat Kinasih, Rabu 14 Pebruari 2018 pukul 18.00 wib.
Ibadah yang dihadiri ratusan jemaat itu berlangsung khidmat. Melalui kotbah dengan tema “Pertobatan dari Dalam Hati”, Pendeta Sundoyo mengingatkan jemaat untuk menyadari keberadaan manusia yang diciptakan dari debu dan tanah, dan kelak akan kembali lagi menjadi debu dan tanah.
Pendeta Sundoyo juga mengajak jemaat untuk melakukan refleksi terhadap dosa-dosa yang sudah dilakukan terkait dengan 10 Perintah Allah. Jemaat diminta mengambil saat teduh dan berdoa secara pribadi untuk memohon pengampunan dari Tuhan.
“Kita adalah debu yang butuh kasih Tuhan,” kata Pendeta Sundoyo.
“Kita sering menggantungkan hidup pada orang lain yang sebenarnya juga debu… Kalau pengharapan kita tergantung pada manusia itu akan sia sia karena sama-sama debu,” imbuhnya.
Manusia juga sering jatuh ke dalam dosa karena manusia adalah debu. Hanya oleh Kasihnya manusia akan mendapatkan hidup.
Usai menyampaikan kotbah, Pendeta Sundoyo kemudian memimpin prosesi penorehan abu. Masing- masing anggota jemaat maju ke depan altar, dan Pendeta Sundoyo menorehkan abu membentuk tanda salib di dahi mereka. (Tim admin)