GKJbrayatkinasih, Miliran- Hari masih pagi ketika warga Brayat Kinasih berduyun-duyun datang ke gereja untuk beribadah menyambut datangnya tahun baru, 2018. Ya, bersama Kristus mereka berharap akan menjalani tahun baru yang mungkin berat menjadi tahun yang penuh ber’K’at.

Ibadah pembuka tahun pada Senin 1 Januari 2018 yang dilangsungkan hanya sekali ini dipimpin oleh Pendeta Sundoyo. Beliau mendasari kotbahnya pada kitab Habakuk 3: 17-19 yang berisi doa dan nyanyian Habakuk di masa sulit bangsa Israel. Namun dengan imannya yang kuat Habakuk tetap memuji Tuhan dan mengakuinya sebagai satu-satunya Allah sumber kekuatan.

“Dalam kondisi sejelek apapun Habakuk tetap memuji Tuhan. Iman Habakuk bukan iman ‘jika’ tapi iman ‘meskipun’. Habakuk telah menunjukkan iman yang luar biasa.” kata Pak Pendeta Sundoyo.

Iman ‘meskipun’ yang dimaksud Pak Pendeta Sundoyo adalah iman yang tanpa syarat, iman yang tidak berpusat pada kepentingan diri sendiri tetapi berpusat kepada Tuhan. Sehingga meski dalam kondisi susah, terluka, kita tetap bersyukur kepada Tuhan.

“Seringkali luka (justru) membuat kita tumbuh dan dewasa, luka sering berguna untuk membuat kita bertumbuh,” kata Pak Sundoyo.

Di akhir kotbahnya, beliau mengingatkan bahwa tahun 2018 bisa saja menjadi tahun yang berat, tapi Kristus bisa membuat tahun yang berat itu menjadi tahun yang penuh ber’K’at. (Tim admin)