GKJbrayatkinasih, Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berpesan agar masyarakat dapat terus menjaga pengamalan nilai agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tahun 2018.
Lukman dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (31/12/2017), mengatakan, sebagai negara majemuk yang kerap diwarnai perbedaan dan perseteruan tetapi nyatanya masyarakat mampu menjunjung nilai-nilai agama dan menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.
Dia juga berpesan kepada masyarakat agar saling menebarkan kedamaian, salah satunya di dunia media sosial. Medsos belakangan justru dalam beberapa kasus memunculkan permusuhan karena kesalahpahaman informasi lewat penyebaran kabar bohong atau hoax.
Untuk itu, dia mengajak agar masyarakat untuk tidak memposting hal-hal yang sifatnya memecah belah persatuan umat.
“Kendalikan jemari, ubahlah sikap dengan memperbanyak senyum dan berbagi nikmat. Damaikan hati, tentramkan jiwa, cerdaskan pikiran agar kita memperoleh rahmat-Nya. Bahagiakan sesama, maka kita akan lebih merasa bahagia,” kata dia.
Menahan diri dari postingan negatif di medsos, kata dia, dapat menjadi salah satu upaya jihad informasi. Dinamika informasi berkembang dengan cepat. Nyaris setiap orang tumbuh menjadi pribadi-pribadi mandiri dalam memproduksi dan berbagi informasi melalui telepon seluler cerdasya masing-masing.
Dari kondisi itu, lanjut dia, ada sebagian orang yang bisa jadi keliru langkah dalam ekspresi. Misalnya, kehilangan nalar untuk menyaring informasi sehingga mudah menelan hoax bahkan turut menyebarkannya tanpa berpikir akibatnya. Di lain hal, ada sebagian dari mereka yang sengaja membuat dan menyebar meme, informasi bohong, fitnah dan sejenisnya tanpa menyadari bahwa itu justru perbuatan dosa yang dilarang agama. (Sumber: antaranews.com)