GKJBrayatKinasih, Yogyakarta – Puji Tuhan, komisi Pemuda kembali berjumpa dalam kegiatan yang penuh kehangatan dan kebersamaan, Selasa malam, 3 Maret 2020. Didampingi oleh majelis bidang 3 dan majelis pendamping komisi pemuda, semuanya berbaur dalam kebersamaan dan kekeluargaan.
Acara nongkrong bersama yang dirancang oleh beberapa teman pemuda, dan kemudian mengajak teman-teman pemuda lainnya ini dihadiri oleh 13 orang, diantaranya: Leo, Bryan, Eliska, Bunga, Sella, Kak Mike, Vio, Nia, Avi, Nani, Sekar, Mareta, Pandu, dan tentunya didampingi oleh para majelis kami ada pak Terry, Ibu Sindu, Ibu Rien dan Ibu Emma.
Tempat nongkrong yang dipilih adalah Rumah Makan Toean Watiman, di daerah Taman Siswa atau Tamsis. Acara ini diadakan bukan untuk rapat, tetapi sengaja untuk mempertemukan seluruh anggota pemuda Brayat Kinasih (walaupun masih ada beberapa yang berhalangan hadir), agar berjumpa dan menumbuhkan kembali semangat untuk mengadakan acara-acara didalam komisi pemuda. Mengapa penting acara ini dilaksanakan?, kita ketahui bersama kesibukan teman-teman pemuda saat ini sangatlah padat, baik kesibukan di kampus maupun ada beberapa yang kemudian kuliah sambil kerja (sikap seperti ini perlu kita syukuri bersama, karena ternyata teman-teman pemuda sudah sangat mandiri dan berpikir realistis), maka pertemuan ini dilaksanakan untuk mengajak teman-teman santai sejenak, gembira bersama dan jika ada yang ingin memberikan masukan untuk komisi pemuda, semuanya siap mendengarkan.
Sambil kongkow-kongkow dan ngobrol-ngobrol santai, teman-teman pemuda bebas pesan makanan dan minum. Ada juga yang bermain ular tangga yang sudah disiapkan Kak Mike, dan sebagian bermain uno dan yang sebagian lagi selvie dan main tik-tok. Setelah menunggu beberapa menit, pesanan datang dan acara makan bersama dimulai. Setelah makan dan karena sudah hampir pukul 9 malam, bapak-ibu majelis pamit untuk pulang duluan, sedangkan teman-teman pemuda masih tetap lanjut untuk ngobrol bersama, dan Kak Mike mengajak teman-teman untuk ikut dalam game Yes or No.
Permainan ini dimainkan oleh seluruh teman yang ada, dengan cara menjawab pertanyaan yang disampaikan Kak Mike, dan jika mereka setuju dengan pertanyaannya tinggal mengangkat tangan sebagai tanda Yes, jika tidak setuju tidak mengangkat tangan.dan selama pertanyaan berlangsung teman-teman diminta menutup mata, agar tidak saling tahu jawaban dari teman yang lain.
Beberapa pertanyaan yang Kak Mike tanyakan adalah: Apakah penting bagi seorang Kristen untuk tetap persekutuan? semua mengangkat tangan, menjawab ya penting. Apakah penting komisi pemuda gereja mengadakan persekutuan untuk komisi pemuda? Ada beberapa yang mengangkat tangan menjawab setuju dan sebagian tidak mengangkat tangan.
Apakah selama ini model persekutuan pemuda sudah sesuai dengan harapan teman-teman? 2 orang mengangkat tangan menjawab sesuai dan sisanya tidak.
Apakah teman-teman memiliki sahabat di komisi pemuda gereja kita? ada 5 orang mengangkat tangan menjawab iya, dan sisanya tidak mengangkat tangan. Apakah teman-teman setuju jika gereja dilengkapi dengan fasilitas Wifi dengan kapasitas yng baik? seluruhnya mengangkat tangan menyatakan setuju. Apakah teman-teman setuju gereja menyiapkan ruangan yang nyaman untuk tempat kumpul-kumpul anak muda gereja? Semua mengangkat tangan menyatakan setuju dan menambahkan, kalau bisa ada kursi sofanya biar enak untuk kumpul-kumpul dan juga kerja tugas kampus.
Apakah temn-teman setuju jika persekutuan diganti menjadi waktu nongkrong saja? teman-teman tidak mengangkat tangan, tetapi memberi penjelasan bahwa persekutuan tetap diperlukan hanya saja perlu merancang inovasi-inovasi baru untuk melaksanakan persekutuan.
Game diakhiri dengan kesan dari masing-masing berkaitan dengan komisi pemuda, dan intinya adalah teman-teman pemuda tetap ingin melaksanakan persekutuan dengan semangat yang sama antara pengurus dan juga anggota, serta didukung oleh gereja. Pertemuan kami tutup dengan sesi foto bersama. (Mike Makahenggang)