Home » Warta Kegiatan » Seperti Sepasang Sendal, Cinta Sejati Itu…..

Seperti Sepasang Sendal, Cinta Sejati Itu…..

GKJBrayatKinasih, Miliran- Remaja Nafiri Brayat Kinasih belajar memahami apa arti cinta sejati. Mereka berdiskusi dalam persekutuan yang digelar Sabtu, 23 Februari, dengan mengangkat tema : real love.

Pembawa acara dalam persekutuan kali ini adalah Yemima dan Dimas,  dibantu oleh pemain musik yakni Ari dan multimedia Abdiel dan Samuel.

Sebelum masuk dalam refleksi para peserta  diajak bermain games. mereka diminta berpasang-pasangan dan menentukan simbol cinta yang mereka miliki dalam bentuk barang. Setiap pasangan maksimal memikirkan 5 benda yang menjadi simbol cinta mereka.

(Suasana diskusi kelompok orang tua, kelompok pacar dan kelompok sahabat)

Pasangan pertama menggambarkan cinta itu seperti sepasang sendal, walaupun tidak sama tetapi selalu saling membutuhkan.  Itulah cinta sejati, “tidak menuntut harus sama tetapi saling memahami”. Seperti Tuhan yang juga menerima kita apa adanya.

Setelah itu peserta persekutuan masuk dalam refleksi bersama tentang bagaimana bersikap dengan cinta yang tulus. Dengan mencoba memposisikan diri menjadi orang tua,  sahabat dan pacar (teman-teman dibagi dalam tiga kelompok).

Dipandu dengan 10 pertanyaan,  teman-teman kemudian mencoba menjawab sesuai kelompok yang sedang mereka  perankan. Salah satu bentuk pertanyaannya misalnya: apa yang akan anda lakukan apabila orang yang cintai melakukam kesalahan yang sama lebih dari empat kali. Kelompok orang tua akan menjawab sebagai orang tua,  dst..

Pertanyaan ini membawa kita belajar memikirkan perasaan orang lain,  apa yang dirasakan kalau tersakiti.  Karena cinta sejati itu adalah bisa merasakan apa yang dialami atau dirasakan orang yang kita cintai itu.

Refleksi kemudian dilengkapi dengan membaca Alkitab dari 1 Korintus 13:1-13.
Dari ayat ini teman-teman semakin diperkuat tentang apa yang dimaksud dengan cinta sejati,  dan Tuhanlah Sang cinta sejati itu.

Dia yang menciptakan cinta,  mengajarkan dan kemudian menanamkan dalam hati setiap manusia.  Kini manusia sudah memiliki cinta itu,  maka bertindak dan hiduplah dalam cinta yang sejati itu.

Persekutuan ini kemudian ditutup dengam doa bersama sebagai ungkapan syukur kami karena masih selalu dicintai Tuhan, dan di akhir kami foto bersama😊😊 (Mike Makahenggang)