GKJBrayatKinasih, Miliran- Komisi Adiyuswo GKJ Brayat Kinasih baru saja menyelenggarakan perayaan Natal. Acara tersebut digelar di gedung utama GKJ Brayat Kinasih pada hari Jumat, 28 Desember 2018.
Komisi Adiyuswo juga mengundang perwakilan dari setiap komisi mulai dari Komisi Anak, Remaja, Pemuda hingga Dewasa Muda, serta mengundang perwakilan dari Wilayah 1 hingga Wilayah 5.
Acara tersebut turut dimeriahkan oleh tim musik dari Wilayah 5 yang melayani puji-pujian dan penyembahan. Lebih dari 100 orang yang hadir meramaikan acara tersebut.
Oerayaan Natal mengusung tema “Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita”, dan pelayanan Firman Tuhan dilayankan oleh Bapak Pdt. Sundoyo, S.Si., M.B.A.
Seluruh jemaat yang hadir sangat bersemangat, terutama para jemaat lansia. Para eyang kakung dan eyang putri ini semangatnya meluap-luap terutama pada saat menyuarakan yel-yel adiyuswo. Setelah menyuarakan yel-yel, para eyang kakung dan eyang putri kembali unjuk gigi dengan melantunkan panembromo yang sangat indah, kemudian dilanjutkan dengan puji-pujian yang dipimpin oleh tim musik dari Wilayah 5 dan dilanjutkan lagi dengan pelayanan firman oleh Pdt. Sundoyo.
Pdt. Sundoyo mengingatkan kembali pemaknaan Natal melalui ornamen Natal yang selalu ada dalam dekorasi Natal. Ada 3 ornamen yang selalu ada yaitu pohon terang, palungan dan lilin. Pohon terang diartikan sebagai pohon yang memiliki akar yang sangat kuat dan menyentuh sumber air, seperti kita juga yang seharusnya melekat pada sumber kehidupan yaitu Yesus Kristus, terkadang kita merasa lelah, bosan dan kering dalam menjalani hidup, tetapi jika akar iman kita menyentuh Yesus Kristus maka kita akan selalu memiliki kekuatan untuk menghadapi persoalan.
Ornamen ke dua adalah palungan, yang mengingatkan kita bahwa sebenarnya palungan tidak ada harganya, tetapi karena ada kemuliaan Yesus di dalamnya makan palungan tersebut menjadi sangat berharga, bukan penampilannya yang menjadi penting tetapi kualitas yang ada di dalamnya yang penting.
Ornamen ke tiga adalah lilin, lilin merupakan menerang dan penunjuk ketika gelap, hidup kita pun harus demikian, menjadi terang bagi setiap orang.
“Mungkin ada waktunya kita lelah, capek, kering dan penat dalam menjalani hidup, tetapi kalau akar iman kita menempel pada Tuhan Yesus Kristus maka kita akan senantiasa memiliki tenaga untuk kembali menjalani kehidupan dan menghadapi setiap persoalan.” kata Pdt. Sundoyo. (Bagus Panglipur/Tim Admin)