Home » Warta Kegiatan » Impian Menjadi Nyata

Impian Menjadi Nyata

GKJBrayatKinasih, Miliran- GKJ Brayat Kinasih kini memiliki seperangkat gamelan baru yang bakal melengkapi sarana pengiring pujian bagi Tuhan. Kehadiran gamelan ini sungguh menjadi kado istimewa dari Tuhan kepada Paguyuban Karawitan Laras Kinasih, dan seluruh warga jemaat Brayat Kinasih.

Terbentuknya paguyuban karawitan di GKJ Brayat Kinasih berawal dari dipilihnya GKJ Brayat Kinasih sebagai tuan rumah Parade Gending Rohani Klasis Yogyakarta Selatan pada tahun 2017. Sebagai tuan rumah tentu saja Brayat Kinasih harus punya paguyuban karawitan sendiri, sehingga didirikanlah paguyuban karawitan yang diberi nama Laras Kinasih.

Namun pada waktu itu Paguyuban Laras Kinasih belum mempunyai sarana latihan, sehingga harus berlatih dengan meminjam tempat dan gamelan di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta. Beberapa bulan kemudian  ada informasi bahwa ada warga GKJ Madukismo yang mempunyai seperangkat gamelan tetapi tidak pernah dipergunakan. Setelah survey ke rumah warga tersebut, pengurus Laras Kinasih memutuskan meminjam gamelan dan dibawa ke gereja.

Kondisinya gamelan pinjaman ini kurang terawat karena tidak pernah dipergunakan selama bertahun-tahun, sehingga harus dibersihkan dan dilaraskan nadanya. Meskipun begitu tidak menyurutkan semangat Laras Kinasih untuk terus giat berlatih dengan gamelan yang “minimalis” .

(Paguyuban Laras Kinasih berlatih dengan gamelan baru)

Semangat itulah yang menimbulkan keinginan dari Pengurus Laras Kinasih untuk bisa memiliki gamelan sendiri. Pengurus kemudian mencari informasi ke tempat pembuatan gamelan, tetapi harga dan kwalitasnya belum cocok. Akhirnya ada informasi bahwa ada warga gereja GKJ Nanggulan yang bisa membuat gamelan.

Berbekal informasi tersebut kantor gereja menghubungi Pdt. Thomas Wijayanto pendeta GKJ Nanggulan, untuk menanyakan tentang warga yang bisa membuat gamelan. Pdt. Thomas membenarkan info tersebut dan memberitahu warganya bernama Bp. Mulyono, alamatnya di daerah Pendoworejo, Nanggulan, Kulon Progo. Berdasar informasi dari Pdt. Thomas dan tekad yang kuat, Bp. Mugi dan Bp. Anton mencari rumah Bp. Mulyono di Pendoworejo.

Setelah tanya ke beberapa warga di daerah Pendoworejo akhirnya mereka bertemu Bp. Mulyono. “Beliau adalah sosok seniman yang selain bisa membuat gamelan juga bisa membuat wayang,” ujar Pak Anton. Perjumpaan pertama ini menimbulkan kekaguman, karena beliau bercerita banyak tentang proses pembuatan gamelan dengan banyak memanfaatkan apa yang ada di lingkungan rumahnya. Pak Mul juga bercerita tentang perkembangan seni kerawitan saat ini mulai banyak diajarkan di dunia pendidikan dan gereja-gereja.

Beliau juga menyampaikan bahwa untuk saat ini banyak yang sudah pesan, tetapi beliau belum bisa melayani karena sudah memasuki masa pensiun dan kesibukan kegiatan, tetapi mendengar bahwa ini gereja yang membutuhkan beliau berjanji akan membantu. “Yang membuat kami bertambah sukacita, disampaikan juga bahwa harga gamelan untuk gereja ini ada discount hampir 50%,” ujar Pak Mugi.

Bp. Mugi selaku pengurus Laras Kinasih kemudian menyampaikan hasil pertemuannya dengan Bp. Mulyono kepada Bp. Pdt. Sundoyo. Bapak Pdt. Sundoyo mendukung apa yang menjadi keinginan Laras Kinasih, bahkan beliaupun ingin ikut saat akan memberikan uang tanda jadi ke rumah Bp. Mulyono.

Setelah waktunya disepakati, Bp. Mugi, Pdt. Sundoyo dan Bp. Anton kembali berkunjung ke rumah Bp. Mulyono. Perbincangan Pdt. Sundoyo dan Bp. Mulyono pun sangat hangat dan “nyambung”. Akhirnya kesepakatan terjadi, Pdt. Sundoyo mengucapkan terimakasih atas bantuan Bp. Mulyono.

(Bp. Pdt. Sundoyo dan Bp. Mugi bersama Bp./Ibu Mulyono di kediamannya)

Saat kami berdoa bersama dipimpin Pdt. Sundoyo dan berpamitan, tiba-tiba Bp. Mulyono memanggil istrinya dan mengajak kami masuk terlebih dulu. Kami diperlihatkan sebuah gong dengan ukuran paling besar, dengan tersenyum Bp. Mulyono menyampaikan bahwa gong ini dipersembahkan untuk GKJ Brayat Kinasih. “Puji Tuhan, sungguh sukacita yang luar biasa dan haru saat itu kami rasakan, yang tentunya keluarga Bp. Mulyono juga merasakan hal yang sama,” kata Pak Anton berbunga-bunga.

Dalam waktu hampir satu bulan, akhirnya gamelan yang dipesan sudah jadi. Dana yang dibutuhkanpun dengan sangat cepat dapat terkumpul. Benar-bernar kemurahan kasih Tuhan, dalam waktu yang sangat cepat Tuhan mewujudkan mimpi Paguyuban Laras Kinasih memiliki gamelan sendiri menjadi kenyataan. Kehadiran gamelan ini tentunya juga menjadi sukacita seluruh warga jemaat GKJ Brayat Kinasih. Terimakasih kepada para donatur dan seluruh warga jemaat atas dukungan doa dana dana. Tuhan memberkati.  (Anton Arijadi)