Home » Warta Kegiatan » Pasukan Ijo “Sapu Bersih” Gereja

Pasukan Ijo “Sapu Bersih” Gereja

GKJBrayatKinasih, Miliran- Sebagai bagian dari keluarga besar Brayat Kinasih, warga wilayah lima (wilma) tentu mempunyai rasa  cinta dan memiliki terhadap gerejanya. Perasaan itu menumbuhkan keinginan untuk berbuat sesuatu bagi gereja.

Muncullah ide pengurus Wilayah V GKJ Brayat Kinasih untuk berbuat sesuatu bagi gereja saat rapat pengurus berlangsung. Dalam rapat tersebut disepakati untuk mengecat tembok sisi timur tempat papan pengumuman.

Pengurus Wilma kemudian memohon ijin ketua Majelis bidang IV yaitu Bapak Mugi Raharjo, dan usulan tersebut mendapat  tanggapan positif. Mulailah pengurus bergerak dengan melakukan survey lokasi yang akan dicat untuk menentukan  jumlah dan warna yang dibutuhkan.

Waktu yang ditentukan Pengurus Wilayah V yaitu Sabtu, 07 Juli 2018 pukul 14.30,  warga wilayah V mulai berkumpul di gereja dengan membawa berbagai peralatan seperti kuas, roll, sapu lidi, sabit dan peralatan lainnya.

Dengan mengenakan seragam berwarna hijau, sekitar 20 orang warga Wilma menamakan dirinya sebagai  “pasukan ijo” mulai bergerak, seolah tidak mau kalah dengan pasukan oranye dan pasukan kebersihan lainnya milik pemda.

“Pasukan  ijo”pun segera bekerja dengan penuh semangat dalam suasana gembira dan penuh kebersamaan. Mereka tidak hanya mengecat, tetapi menyapu bersih tanpa bersisa kotoran daun-daun dan sampah di area halaman parkir belakang bahkan pot-pot tanaman mereka gosok dan dicuci.

Inilah ekspresi kecintaan warga wilayah V pada gereja, bekerja tanpa keluh kesah, bekerja bersama dengan senang hati. Tak terasa mereka bekerja hingga pukul 20.00 malam, sambil menikmati kudapan yang tersedia dan minum teh hangat, mereka puas menikmati hasil kerja yang ada. Tembok menjadi lebih terang dan halaman yang bersih.

Inilah semangat “pasukan ijo” warga   wilayah V yang ingin terus berbuat untuk kebaikan gerejanya, walaupun hanya pekerjaan sederhana ternyata bisa menimbulkan sukacita di hati mereka, semangat yang sama tentunya dimiliki warga wilayah yang lain, semuanya hanyalah untuk memuliakan nama Tuhan.  (Anton Arijadi)

Klik untuk lihat foto lainnya