Home » Warta Kegiatan » Orang Tua Harus Pahami ‘Value’ “Kids Jaman Now”

Orang Tua Harus Pahami ‘Value’ “Kids Jaman Now”

(Talkshow tentang Generasi Milenial di GKJ Brayat Kinasih menghadirkan pembicara Ibu Nunung Puspitasari)

GKJbrayatkinasih, Miliran- Bagaimana orang tua memahami generasi milenial? Itulah permasalahan yang dihadapi oleh para orang tua saat ini, karena perbedaan apa yang dialami para orang tua pada masa mereka masih kanak-kanak dengan masa anak-anak jaman sekarang yang lebih populer dengan sebuatan kids jaman ‘now’.

Permasalahan tersebut menjadi diskusi yang menarik pada kegiatan Talk Show ‘Kids Jaman Now’ yang diselenggarakan oleh komisi pengkaderan GKJ Brayat Kinasih pada Rabu, 28 Februari 2018 pukul 17.00  dengan menghadirkan narasumber ibu Nunung Lelly Puspitasari yang pernah menjabat sebagai HR Director Manufacturing Danone ELN indonesia, sebuah perusahaan yang berskala besar sehingga reputasi beliau sudah tidak diragukan lagi.

Ibu Nunung memiliki seorang anak yang termasuk generasi milenial, sehingga selain berbagi kiat-kiat juga sekaligus berbagi pengalaman. Acara yang berlangsung sekitar dua jam dipandu oleh Ibu Dyah Ully Parwati sebagai moderator  terasa begitu singkat karena antusiasnya audiens untuk bertanya tentang permasalahan mereka yang mengalami interaksi langsung dengan generasi milenial di keluarganya, baik sebagai anak atau cucu mereka.

Generasi milenial menurut Ibu Nunung adalah generasi yang mempunyai karakteristik antara lain generasi dengan medsos online, menginginkan kebebasan (menolak terkekang), bermain (bukan hanya bekerja), ekspresif (tidak hanya represif), mencari (browser) bukan menunggu instruksi, unggah bukan hanya unduh, interaktif, berkolaborasi tidak hanya berkompetisi.

Hal-hal tersebut yang perlu disadari para orang tua untuk menyikapi secara bijak dan selalu berkomunikasi dengan baik sehingga keinginan orang tua dan keinginan anak dapat tercapai dalam titik temu berupa kesepakatan bersama.

Perubahan jaman yang dialami oleh anak-anak jaman sekarang memang memberikan tantangan buat keluarga dan bahkan juga gereja, karena realitanya jaman telah berubah. Ibu Nunung mengusulkan kepada orang tua dan gereja untuk mengenal siapa mereka, memahami “value” mereka, berhubungan dan bergaul dengan mereka, melibatkan mereka dalam  “ber-Gereja”.(Anton Arijadi)