GKJbrayatkinasih, Jakarta- Tim Tanggap Darurat Asmat PGI, Minggu (28/1) telah memberangkatkan 3 orang dari tim tersebut yaitu dr. Alphinus Kambodji, dr. Jodelin Muninggar, dan Hamled Rundubelo sebagai ahli air dan sanitasi, menuju Timika, dan selanjutnya ke Kabupaten Asmat, dan Agast.
“Kita berharap upaya yang dilakukan, bukan hanya pada tahap emergency, tetapi berkelanjutan. Sampai masyarakat mampu. Kita berencana bukan hanya memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga Pendidikan kesehatan, yaitu melalui perberdayaan, sosialisasi, sehingga masyarakat mampu mencari solusi, untuk menyelesaikan permasalahannya. Kita percaya, jawaban dari permasalahan ini, ada ditengah masyarakat itu sendiri, maka kita membantu mereka menemukannya.” ujar dr. Jodelin, yang juga dosen dari kedokteran UKSW.
dr. Alphinus Kambodji (kiri) menerima bantuan berupa selimut bayi, bubur bayi, juga sejumlah uang dari Lusia Sitompul (kanan), di Grha Oikoumene, Jakarta, sebelum menuju Asmat
Sementara itu, informasi terakhir di Posko GPI, Asmat, bahwa ada 16 KK, dengan jumlah jiwa 67, diantaranya 7 orang anak dengan status gizi buruk.
Musibah Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan Gizi Buruk yang menimpa anak-anak di Kabupaten Asmat, Papua memang sangat mengejutkan. Tercatat sejak September 2017 sampai saat ini 70 orang anak meninggal, dikarenakan gizi buruk dan campak. Dari 12.398 anak, ada 646 anak terkena wabah campak, dan 144 anak menderita gizi buruk. KLB ini merupakan fenomena gunung es, yang memperlihatkan masih banyak warga masyarakat yang belum tersentuh pembangunan, bahkan pelayanan kesehatan, khususnya di daerah Papua. Tentu ini mengusik rasa kemanusiaan, yang menjadi perhatian bersama, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, juga sebagai Gereja yang hadir ditengah-tengah mereka yang menderita.
PGI mengapresiasi segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani kasus ini. Dan menyadari dibutuhkan usaha, dan dukungan semua pihak untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini. Sebab itu, sejak 22 Januari 2018, PGI telah membuka Posko Bantuan yang akan disalurkan ke Kabupaten Asmat. Posko ini membuka kesempatan untuk setiap orang berpartisipasi memberi bantuan, baik dalam sejumlah dana, maupun barang-barang yang disesuai kebutuhan, seperti makanan sehat untuk bayi, juga pakaian. (Sumber: pgi.or.id)