BERITA tentang Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggugat cerai istrinya, Veronica Tan menggelinding bagai bola liar. Media massa ramai-ramai mengulas berita yang sempat jadi trending topik di media sosial itu, dibumbui berbagai komentar dan spekulasi tentang apa penyebabnya. Padahal, belum sebulan kita merayakan Natal dan tahun baru.
Sebagian publik termasuk saya, dan tentu saja para penggemar dan pendukung Pak Ahok seolah tak percaya dengan apa yang terjadi pada idola mereka. Bagaimana tidak, sosok Ahok yang kini dipenjara karena kasus penistaan agama selama ini dikenal sebagai orang yang baik, pembela kebenaran, pembela orang miskin, anti korupsi, dan yang tidak kalah penting adalah sosok Ahok yang agamis, Kristen yang taat. Ahok dan keluarganya pun selalu terlihat harmonis, baik ketika masih menjabat gubernur, ketika ikut pilkada, hingga ketika diterpa kasus penistaan agama dan harus dipenjara.
Sebagai saudara seiman, tentu saya merasa sedih sekaligus dilingkupi pertanyaan besar, mengapa Ahok bisa membuat keputusan yang ‘dramatis’, menggugat cerai istrinya yang selama ini terlihat setia mendampingi suami disaat suka dan duka, bahkan di saat sang suami harus dipenjara? Mengapa keluarga Ahok yang selalu terlihat harmonis itu bisa mengalami kasus keretakan rumah tangga hebat hingga harus berujung pada perceraian?.
Tapi itulah faktanya, Ahok melalui pengacaranya telah menyerahkan surat gugatan cerai ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Jumat (5/1/2018). Selain menggugat cerai, Ahok meminta hak asuh atas dua anaknya yang masih di bawah umur.
Saya tak hendak bergosip tetang apa penyebab Ahok menggugat cerai istrinya karena itu memang ranah pribadi, atau membahas kenapa Ahok mengambil keputusan cerai padahal ia tahu orang Kristen tak mengenal kata cerai. Biarlah orang yang berkompeten menjelaskan hal itu.
Saya hanya ingin mengajak kita untuk mengambil hikmah dari peristiwa ini, Sebab apa yang dialami keluarga Ahok bisa terjadi pada siapapun, termasuk kepada rumah tangga anak-anak Tuhan. Menjadi orang Kristen bukan berarti lepas dari masalah. Bahkan ketika satu masalah muncul bukan berarti tak ada masalah susulan yang akan menambah berat beban hidup kita.
Alkitab memberitakan bahwa Tuhan mengijinkan masalah itu ada sebagai sebuah wahana ujian kesetiaan kita kepadaNya. Setiap manusia, anak-anak Tuhan atau bukan, pasti mengalami masalah, yang membedakan adalah bagaimana cara mengatasi masalahnya, bagaimana keputusan yang diambil itu bertentangan dengan kehendak Tuhan atau tidak.
Ahok memang ibarat pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga. Ketika kasus hukumnya belum selesai, ketika ia masih harus menjalani hukuman penjara, tiba-tiba muncul persoalan dalam rumah tangganya. Sungguh sangat berat, apalagi ini belum sebulan lewat dari sukacita natal dan tahun baru. Tapi apakah untuk menyelesaikan masalah berat itu harus mengambil keputusan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, tentu itu bukan sebuah pilihan.
Kasus rumah tangga Ahok memang masih dalam proses. Masih ada waktu untuk bermediasi mencari jalan damai sebelum masuk ke persidangan. Saya pribadi sungguh berharap gugatan cerai itu hanyalah sebuah “gertakan”. Mari berdoa agar Tuhan memberikan hikmat kepada Pak Ahok dan Ibu Veronica untuk kembali berdamai. Kiranya kasus ini juga bisa menjadi sebuah pelajaran berharga buat kita semua untuk berkomitmen setia merawat pasangan kita, setia merawat rumah tangga kita, setia merawat keluarga kita dan sekaligus setia merawat janji setia pernikahan kita di hadapan Tuhan.
Tahun 2018 mungkin saja akan menjadi tahun yang BERAT tapi bersama “K”ristus kita akan melewatinya sebagai tahun yang penuh BER”K”AT. (Soni)
Saat aku mendengar berita itu, aku terkejut dan berharap itu hoax, sampai akhirnya aku tahu bahwa itu benar. Sungguh mengecewakan. Sampai akhirnya ada seorang teman pelayanan menyatakan bahwa kita kecewa karena harapan dan tuntutan kita yang kita taruh dipundaknya Ahok. Padahal dia manusia yang punya kondisi yg tidak semua kita tahu, tidak sepantasnya saya menaruh beban dan harapan tentang manusia yang sempurna dan keluarga yang sempurna kepada Ahok. Semoga semua ini berlalu dengan baik dalam berkat Nya