GKJbrayatkinasih, Miliran- Paduan Suara anak-anak Serafim telah meluncurkn album perdananya. Pendeta Sundoyo berharap terobosan pembinaan anak-anak ini harus berlanjut dan didukung semua pihak.
“Harus ada kesinambungan dan konsistensi dalam mengurusi PS. Serafim. Untuk bisa terus berkembang, eksis dan maju dibutuhkan dukungan dari semua pihak, mulai dari anak-anak itu sendiri, dari orang tua, dari para pengurus dan juga dari gereja,” Kata Pdt. Sundoyo saat menanggapi peluncuran album perdana PS. Serafim.
Pdt. Sundoyo menjelaskan bahwa anak-anak merupakan salah satu investasi terbesar dalam perkembangan gereja. Jadi tidak hanya fisik bangunan yang dikejar saja namun pengelolaan sumber daya manusia juga perlu diperhatikan. Usia bangunan mungkin hanya sampai 40-50 tahun namun anak-anak akan terus berkarya untuk Tuhan sepanjang hidupnya.
“Kita sudah latih mereka dengan suara dan kemampuan yang bagus sehingga nantinya mereka dapat menjadi pelayan ibadah yang bagus juga di kemudian hari. Oleh sebab itu diperlukan konsistensi dari semua pihak termasuk juga dari pengurus untuk mengelola,” ujar Pdt. Sundoyo.
Anak-anak, Kata Pdt. Sundoyo, yang dimasa kecilnya dia mencapai kebahagiaan dengan prestasi yang dicapainya akan membuat memorinya terus mengenang keberhasilan tersebut dan itu akan mendorong anak-anak dikemudian hari untuk berusaha mencapai prestasi tersebut.
“Menjadi modal penting untuk membentuk sikap mental anak-anak sejak dari kecil,” jelas Pdt. Sundoyo.
Pdt. Sundoyo menjelaskan bahwa pengalaman saat rekaman, masuk dalam studio musik akan membuat mereka bangga dan membuat mereka memiliki daya juang tinggi bahwa mereka bisa melakukannya.
Menurut Pdt. Sundoyo, kegiatan bernyanyi akan membuat anak berlatih otak kanan dan otak kiri. Anak-anak diajari untuk menghafal teks, notasi dan gerak. Kegiatan tersebut dapat mengolah otak kiri dan otak kanan dengan baik. Banyak orang pintar musik juga pintar di sekolahnya karena mereka melatih otak mereka dengan baik.
Orang tua tidak perlu khawatir jika anaknya ikut dalam paduan suara. Tidak perlu khawatir dan takut nantinya anaknya terganggu sekolahnya, prestasinya menurun dan sebagainya.
Menurut Pdt. Sundoyo kekhawatiran yang tidak berdasar malah akan menghambat perkembangan anak. Ikut paduan suara memang bisa menguras tenaga dan waktu, namun hal itu tidak hanya di paduan suara anak-anak tetapi juga paduan suara yang dewasa pun juga demikian.
“Sebagai orang tua kita harus menyadari bahwa kegiatan seperti ini banyak manfaatnya. Kita juga bisa mengarahkan anak-anak untuk kegiatan yang positif,” terang Pdt. Sundoyo.
Melihat mereka melakukan rekaman selama berjam-jam bahkan sampai jam sebelas malam kita harus salut kepada anak-anak. Semangat mereka luar biasa. Mereka mampu melewatinya sehingga dapat menyelesaikan 5 lagu.
“Kita sebagai orang dewasa belum tentu punya semangat yang luar biasa seperti mereka,” ujar Pdt. Sundoyo.
Ke depannya, Pdt. Sundoyo melihat potensi dan peluang lebih yang masih bisa dikembangkan setelah album perdana dan bisa diisi oleh PS. Serafim. Bisa meluncurkan album kembali dengan lagu bahasa jawa anak-anak. Lagu Aku Bocah kang Rahayu, Sakjege Aku nderek Gusti, Monggo monggo Sami nderek Gusti, dan lagu bahasa jawa lainnya yang ceria dan pas untuk anak-anak PS. Serafim.
“Cukup menarik dan saya yakin PS. Serafim mampu mengisi peluang ini,“ terang Pdt. Sundoyo.
Pdt. Sundoyo membagikan pengalamannya sewaktu pelayanan di Kalimantan. Saat itu ketika orang jawa berkumpul , lagu jawa tersebut yang menyatukan mereka dalam sebuah identitas. Ada kekosongan lagu-lagu yang menggunakan bahasa jawa dan PS. Serafim bisa mengisi kekosongan lagu-lagu tersebut dan sangat memungkinkan membuka peluang pangsa pasar album berbahasa Jawa.
Pdt. Sundoyo pun mengajak dan mendorong semua warga gereja untuk peduli dan terus mendukung keberadaan PS. Serafim dalam melayani Tuhan. (Tanto/Wilma Hms)