Home » Warta Kegiatan » Paskah, Kita Adalah ‘Brand Ambassador’ Tuhan

Paskah, Kita Adalah ‘Brand Ambassador’ Tuhan

GKJBrayatKInasih, Yogyakarta – Rangkaian Paskah adalah tanda dimana Yesus hadir di dalam kehidupan dan sejarah manusia. Setelah Paskah, (kehidupan, red) seharusnya berhenti, tetapi ternyata tidak, kehidupan masih berjalan dan hal itu artinya pekerjaan Allah masih dikerjakan sampai sekarang, demikian Pdt. Sundoyo dalam kotbah Ibadah Paskah 9 April 2023.

Seperti sebelumnya, Ibadah Paskah diadakan di halaman parkir belakang gedung gereja dimulai pada pukul 05:00 WIB. “Ritual” ibadah ini diharapkan bisa mendekatkan jemaat pada suasana khidmat ketika para murid Yesus mendapati kubur kosong karena Yesus telah bangkit.

Pdt. Sundoyo menegaskan bahwa Allah masih terus bekerja dalam kehidupan manusia hingga saat ini. “Yang menjadi persoalan adalah bagaimana pekerjaan kasih Allah itu dinyatakan dalam kehidupan kita, siapa yang harus menyatakannya,” ujar Pdt. Sundoyo.

Beliau menjelaskan, sejarah kehidupan manusia itu berkaitan dengan kasih dan kuasa Allah, dan kita inilah yang menjadi ‘brand ambassador’ (duta merk) Tuhan. Menjadi ‘brand ambassador’ itu mulai dari penampilan. Kalau kerajaan Alllah adalah kerajaan yang penuh pengampunan, maka wajah kita adalah wajah yang mengampuni. Kalau kerajaan Allah adalah sukacita maka dimanapun yang selalu dibicarakan adalah sukacita.

“Wajah ‘brand ambasador’ kerajaan Allah itu penuh senyum, sukacita, sabar, kalau ngantri ya ngantri, kalau dipotong antriannya tidak gampang marah,” kata Pdt. Sundoyo.

Menjadi ‘brand ambassador’ Allah juga berarti kita harus bisa menjadi alat pembebasan bagi orang lain. “Kalau kita mau dipakai untuk menjadi berkat, kita butuh pembebasan dari Allah, tapi kita bersyukur kalau kita jadi alat Tuhan untuk membebaskan orang lain dari beban hidup,” tegas Pdt. Sundoyo.

Kita juga harus mensyukuri hidup yang telah diberikan Tuhan. Kita sering merasakan kehilangan kebahagiaan setiap pagi karena merasa hidup ini biasa saja, padahal kita akan menolak diberi uang berapapun jika esok harinya tidak diberi hidup. Kita mau hidup dan hidup itu perlu disyukuri. (admin)