GKJBrayatKinasih, Jakarta – Dewan Gereja- Gereja Asia atau Christian Conference of Asia (CCA), mengajak seluruh gereja di kawasan ini untuk merayakan Minggu Asia dalam keprihatinan dan doa dengan tema: “Ya Allah, Pulihkanlah Kami yang Rapuh”.
Perayaan Minggu Asia atau Asia Sunday 2020 akan jatuh pada 24 Mei 2020, namun gereja-gereja dapat menyesuaikan waktu pelaksanaannya sesuai dengan kalender masing-masing. Sekjen CCA, Dr. Mathews Geroge Chunakara dari India, mengajak semua gereja anggota CCA untuk mendoakan keselamatan dunia ciptaanNya yang sedang terancam oleh Virus Corona atau COVID-19.
Menurut Dr Chunakara, merebaknya COVID-19 secara luas, menjadi peringatan bagi kita betapa rapuhnya kehidupan kita. Bahkan seluruh kosmos mengalami kerentanan.
Luasnya penyebaran COVID-19 dan berbagai dampaknya bagi banyak negara tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Yang jelas banyak warga dunia yang rentan.
Dalam waktu beberapa bulan sejak epidemi ini merebak pada akhir 2019, jumlah kasus meningkat luar biasa, bertambah terus dari hari ke hari. Sekarang sedikitnya sudah 375,498 orang di 196 negara dan wilayah di dunia yang terpapar oleh virus corona, dengan angka kematian yang mencapai 16,362 orang (WHO, 25 Maret 2020).
Tidak sedikit negara dan wilayah di Asia yang terdampak oleh COVID-19, terutama di China, Korea, Iran, tetapi juga di Vietnam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, India, Australia dan New Zealand.
Ledakan epidemi ini telah membuktikan bahwa penyakit tersebut tidak hanya terbatas pada daerah-daerah miskin yang padat penduduknya. Negara-negara maju yang kaya pun tidak luput dari ancaman virus tersebut.
Standar hidup yang tinggi dan adanya sistim perlindungan kesehatan yang baik ternyata tidak dengan sendirinya memberi jaminan bahwa masyarakat dapat terbebas dari epidemi ini.
Munculnya penyakit-penyakit baru dan penyebaran wabah yang ganas tidak terlepas dari praktik-praktik dan tindakan-tindakan manusia yang mengeksploitasi planit dan merusak ciptaan Allah tanpa batas.
Kecepatan penyebaran virus yang luar biasa dan keterlambatan institusional dalam memberikan respons global membuktikan bahwa sistim perlindungan kesehatan yang canggih sekalipun belum siap untuk merespon kerusakan luar biasa yang ditimbulkan oleh penyebaran epidemi ini.
Situasi kritis yang sedang kita hadapi secara global saat ini, mengingatkan kita betapa ringkihnya kehidupan manusia dan bahkan seluruh kosmos! Apalagi ketika kita abai merawat segenap ciptaan dan kehidupan anugerah Allah. Dunia kita membutuhkan doa, pemulihan dan penyembuhan terutama di masa krisis ini.
CCA adalah persekutuan gereja-gereja di Asia yang berawal di Parapat, Sumatera Utara pada tahun 1957.
Sekarang keanggotaan CCA meliputi lebih 100 denominasi gereja dan 15 dewan gereja nasional, seperti Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Anggot CCA tersebar di 20 negara atau wilayah di Asia, yakni: Korea, Jepang, Hong Kong, Taiwan, Filipina, Indonesia, Thailand, Laos, Kambodja, Myanmar, Timor Leste, Australia, New Zealand, India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Bhutan dan Iran.
Ada 31 gereja di Indonesia yang secara langsung menjadi anggota CCA, ditambah dengan PGI sebagai representasi dari dewan atau persekutuan gereja aras nasional. Tim Admin/ Sumber : pgi.or.id)