GKJBrayatKinasih, Miliran – Masalah status pelayanan pendeta dan calon pendeta GKJ Brayat Kinasih kembali mengemuka dalam Sidang Majelis Gereja Istimewa (SMGI) 2020. Sejumlah wakil jemaat mempertanyakan komiten pelayanan para hamba Tuhan ini kepada gereja.
Seperti diketahui, Pak Pendeta Sundoyo saat ini juga bertugas menjadi Sekretaris Umum (Sekum) Sinode GKJ untuk kurun waktu 4 tahun. Sebagai pejabat tinggi Sinode maka Pak Sun harus bekerja di kantor Sinode di Salatiga mulai Senin hingga Jumat, karenanya ada jemaat yang bertanya apakah beliau masih bisa melayani Jemaat Brayat Kinasih secara penuh, termasuk hadir “nueni” persekutuan di wilayah-wilayah.
Sementara Ibu Pendeta Nani Minarni juga mendapat tugas sebagai Pendeta Pelayan Khusus di Universitas Kristen Duta Wacana, sebagai dosen dan Kepala Unit Pusat Kerohanian Kampus (PPK). Sedangkan Kak Mike Makahenggang yang kini dalam masa persiapan sebagai pendeta, juga diutus sebagai Pendeta Pelayan Khusus di STT Marturia untuk menjadi dosen tetap di sana.
Menjawab pertanyaan warga jemaat, Pak Pendeta Sundoyo menegaskan bahwa dirinya, IBu Nani dan Kak Mike memiliki komitmen yang kuat untuk tetap melayani jemaat GKJ Brayat Kinasih. Pak Sun sendiri hingga kini masih memberikan kotbah di setiap ibadah Minggu, hadir di rapat pleno majelis dan bahkan hadir di kegiatan lain jika sedang mendapat tugas di sekitar Yogya. Demikian juga Pendeta Nani dan Kak Mike yang juga mendapat jadwal berkotbah di ibadah Minggu dan kegiatan lain di komisi-komisi dan wilayah.
Tentang tugas baru Pak Pendeta Sundoyo, Ketua Majelis GKJ Brayat Kinasih, Pak Arijanto menjelaskan, Sinode sebenarnya sudah meminta Pak Sun menjadi Sekum sejak 4 tahun lalu, namun majelis tidak mengijinkan. Permintaan Sinode itu akhirnya dikabulkan dengan pertimbangan jabatan Sekum hanya satu periode saja. Selain itu, meski harus berkantor di Salatiga, setiap Sabtu dan Minggu Pak Sun masih pulang ke Yogya, bertemu keluarga, bertemu jemaat dan bisa melayani di GKJ Brayat Kinasih.
“Inilah yang terjadi di gereja kita. Gereja kita banyak menerima berkat dari Tuhan baik dalam bentuk materi ataupun sdm (sumber daya manusia, red). Pendeta kita semuanya S2 yang tidak semua gereja punya. Tetapi Tuhan juga punya rencana lain yaitu meminta kembali pendeta-pendeta kita untuk juga melayani yang lebih luas,” jelas Pak Arijanto di depan peserta SMGI 2020, Senin, 24 Februari 2020.
“GKJ Brayat Kinasih terberkati begitu banyak …mengapa kita tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain,” kata anggota majelis Ibu Christin Sindhu.
Diberkati untuk menjadi berkat, termasuk kesediaan menjadi gereja pengutus, sesungguhnya sesuai dengan semangat GKJ Brayat Kinasih yang terkenal dengan semboyan : Sawo Kecik lan Kluwih, Sarwo Becik Kang Linuwih, Sarwo Luwih ing Kabecikan, yang mengandung arti berbuat baiklah sebanyak-banyaknya. (Tim admin)