Home » Artikel » Jumat Agung, Momen Penuh Cinta bukan Momen Duka

Jumat Agung, Momen Penuh Cinta bukan Momen Duka

GKJBrayatKinasih – Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota. Hari Jumat Agung bukanlah momen untuk berdukacita melainkan sebuah momen yang penuh cinta.

Hari kematian itu sendiri tidak dicatat jelas di Alkitab. Ada yang menduga jatuh pada hari Rabu, tetapi lebih banyak yang menulis  pada hari Jumat. Berdasarkan rincian kitab suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, dan analisis ilmiah, peristiwa penyaliban Yesus sangat mungkin terjadi pada hari Jumat, tetapi tanggal terjadinya tidak diketahui dengan pasti. Tapi akhir-akhir ini diperkirakan terjadi pada tahun 33 Masehi oleh dua kelompok ilmuwan, dan sebelumnya diperkirakan terjadi pada tahun 34 Masehi oleh Isaac Newton melalui perhitungan selisih-selisih antara kalender Yahudi dan kalender Julian dan besarnya bulan sabit.

Hari Jumat Agung bukanlah momen untuk berdukacita melainkan sebuah momen yang penuh cinta. Hari Jumat Agung merupakan hari saat Yesus sang Juru Selamat wafat disalib, menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya. Ia melakukan hal ini tentu karena cintanya yang dalam akan dan kepada umat-Nya.

Sabtu Suci

Hari berikutnya adalah Sabtu Suci (juga disebut Sabtu Paskah, Sabtu Sunyi atau Sabtu Sepi (bahasa Latin: Sabbatum Sanctum – “Hari Sabat Suci”), Sabtu Suci merupakan hari terakhir dalam Pekan Suci yang dirayakan oleh orang Kristen sebagai persiapan perayaan Paskah. Hari Sabtu Suci memperingati pada saat tubuh Yesus Kristus dibaringkan di kubur setelah pada hari Jumat Agung mati disalibkan disalibkan. Keesokan harinya (Paskah) Yesus bangkit dari kematianNya.

Peristiwa ini direkam di dalam Alkitab di Yohanes 19:38-42, juga di dalam ketiga Injil Sinoptik yakni Matius 27:57-61; Markus 15:42-47; Lukas 23:50-56

Sesuai dengan nubuat yang tertulis di Alkitab, setelah Yesus mati dan dikuburkan, maka pada hari ketiga, yaitu Hari Minggu diceritakan Ia bangkit dari kematian-Nya.

Kebangkitan Yesus itu memberi bukti bahwa Yesus adalah Anak Allah yang mampu menaklukkan penderitaan dan maut. Itulah kenapa kebangkitan Yesus ini disebut Paskah yang bertepatan dengan Hari Minggu. Makna atau arti Paskah adalah hari kebangkitan atau Minggu Kebangkitan. (Sumber: Wikipedia)