Home » Warta Kegiatan » PA Pemuda Klasis, Welcome to Indie Land

PA Pemuda Klasis, Welcome to Indie Land

GKJBrayatKinasih, Miliran- Suasana areal parkir GKJ Brayat Kinasih petang itu begitu meriah oleh suara puji-pujian muda-mudi. Mereka berkumpul bersama menggelar persekutuan, dan menjalin keakraban. Areal parkir gerejapun disulap menjadi panggung terbuka yang berkesan menyatu dengan alam.

PA Pemuda dan Remaja Klasis Yogya Selatan yang diselenggarakan, Sabtu 24 Agustus 2019 ini mengusung tema INDIE dengan tagline Muda Bebas Berkarya. “Kata INDIE berkait dengan kemerdekaan, kebebasan, dan keleluasaan, diambil dari kata Independent yang secara harafiah berarti merdeka,” jelas Mas Bagus Panglipur, salah seorang aktivis pemuda Brayat Kinasih

“Kata merdeka juga dikaitkan dengan kemerdekaan NKRI ke 74 yang baru saja diperingati. Kata merdeka, bebas, dan leluasa juga berkait dengan kebebasan berkarya pada anak muda jaman sekarang,” imbuh Mas Bagus.

PA Remaja dan Pemuda Klasis Yogya Selatan dipimpin oleh Pdt. Risang Anggoro Eliarso, S.Si. dari GKJ Condongcatur. Pujian dan penyembahan dipimpin oleh Marching Band yang terdiri dari Mbak Fenti, Mbak Anggi, Mbak Sandra , Mas Evan, Mas Ari, Mbak Sekar, Mas Kevin, Mbak Nia, Mas Pandu, Mbak Vio dan Pdt. Sundoyo.

Lebih dari 100 orang datang menghadiri acara tersebut. Dimulai pada pukul 18.30 dengan puji-pujian dan penyembahan yang semuanya diambil dari Kidung Jemaat, Nyanyikanlah Kidung Baru, Pelengkap Kidung Jemaat dan Lagu Rohani Jawa. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian Firman Tuhan oleh Pdt. Risang, yang membahas tentang kemerdekaan yg diberikan Kristus namun tidak boleh digunakan secara sembarangan. Beliau juga mengatakan bahwa dosa telah merusak relasi antara manusia, alam dan Tuhan. Oleh karena itu manusia harus bisa mengendalikannya.

“Akibat dosa adalah rusaknya relasi antara Tuhan dengan manusia, yang akan menyebabkan rusaknya relasi manusia dengan manusia yang kemudian mengakibatkan rusaknya relasi manusia dengan alam.” Kata Pdt. Risang Anggoro Eliarso, S.Si.

Kemerdekaan yang diberikan Tuhan untuk kita, seharusnya dikaryakan sebagai persembahan yang kudus untuk kemuliaan Tuhan, begitulah pesan dari Pdt. Risang.

Acara ditutup dengan makan malam yang sudah disiapkan oleh panitia, dengan sajian angkringan dan wedang ronde yang merupakan ikon jajanan Kota Yogyakarta. Sembari makan dan keakraban juga dimeriahkan oleh Metusalah Band, yang beranggotakan pemuda-pemuda GKJ

Komisi Pemuda GKJ se-Klasis Yogyakarta Selatan (Kompaklas Yogya Selatan) terdiri atas 16 GKJ yang tergabung dan aktif dalam klasis tersebut. Mereka memiliki sebuah program untuk merapatkan tali persaudaraan antar pemuda GKJ yang tergabung dalam klasis Yogyakarta Selatan.

Program Kompaklas salah satunya adalah PA Pemuda dan Remaja gabungan yang diadakan setiap bulan dan bertempat di gereja yang berbeda-beda, sesuai dengan jadwal.

Bulan Agustus 2019 adalah jatahnya GKJ Brayat Kinasih menjadi tuan rumah PA Pemuda dan Remaja Klasis Yogya Selatan. Oleh karena itu segenap Pemuda GKJ Brayat Kinasih mengajak Komisi Remaja dan Dewasa Muda untuk mempersiapkan segala sesuatunya. (Baguspanglipur)