GKJbrayatkinasih, Banyusumilir- Tidak seperti kegiatan-kegiatan lainnya , kegiatan Family Gathering yang diselenggarakan GKJ Brayat Kinasih pada Kamis, 21 September 2017 di kawasan outbound Banyu Sumilir, Sleman begitu luar biasa dari sisi peserta yang terlibat. Hampir seluruh warga gereja Brayat Kinasih dari anak-anak sampai eyang-eyang adiyuswa semua hadir di acara tersebut.
Kawasan outbound Banyu Sumilir seperti menjadi area milik warga Brayat Kinasih, karena setiap sudut-sudut area selalu tampak warga. Bahkan area tempat acara berlangsungpun tidak bisa menampung seluruh peserta yang hadir sehingga peserta sampai tumpah di pinggir-pinggir ruangan terbuka tersebut.
Peserta berangkat dari wilayah masing-masing dengan kendaraan bus dan kendaraan pribadi. Mereka berangkat dari wilayah masing-masing pukul 07.30 WIB. Setelah menempuh sekitar 90 menit waktu perjalanan, akhirnya seluruh peserta tiba di lokasi.
Kegiatan diawali dengan senam “Line Dance” yang diikuti oleh hampir seluruh peserta. Senam dengan gerakan-gerakan sederhana dan sedikit tarian, diiringi dengan lagu-lagu yang rancak menambah semangat dan senang para perserta. Dipandu oleh instruktur yang berpengalaman dan beberapa panitia, peserta bergoyang, berputar ke kanan dan ke kiri. Lima lagu yang mengiringipun berlalu dengan cepat, pesertapun berkeringat.
Selesai senam peserta disuguhi “welcome drink” untuk penghapus dahaga agar bisa mengikuti sesi selanjutnya yaitu penyegaran rohani yang dipimpin oleh Pdt. Sundoyo. Sebagai pengantar penyegaran rohani Pdt. Sundoyo menyampaikan bahwa sebuah keluarga besar ada kalanya harus dikumpulkan untuk saling “mendengar”. Sehingga pada kesempatan tersebut dibuat kelompok-kelompok kecil yang di setiap kelompok unsur-unsurnya harus terwakili dari unsur eyang, orang tua, pemuda dan anak-anak.
Masing-masing diberikan waktu untuk menyampaikan curahan hati dan harapan di dalam keluarga baik itu sebagai anak, sebagai orang tua maupun sebagai eyang secara terbuka. Selesai berbagi permasalahan dan harapan, diakhiri dengan saling mendoakan antar sesama anggota kelompok. Sebagai penutup diberi kesempatan wakil-wakil dari unsur eyang atau adiyuswa, orang tua, anak-anak untuk menyampaikan permasalahan dan harapannya kepada seluruh peserta. Apa yang disampaikan menggambarkan betapa penting peran keluarga untuk saling mendengar, saling memahami dan memperhatikan yang pada akhirnya saling mendorong untuk hidup tertuju pada memuliakan nama Tuhan.
Setelah dipuaskan dengan siraman rohani, acara tidak berhenti di situ tetapi masih berlanjut dengan kegiatan Fun Game dan Out Bound yang tidak kalah seru dan hebohnya. Anak-anakpun juga mengikuti kegiatan outbound khusus bagi anak-anak dengan menyusuri kebun salak yang ada di sekitar arena out bound. Anak-anak juga berlatih keberanian dengan menjajal wahana flying fox yang tersedia. Meski dengan wajah yang agak pucat karena harus menaikki tangga setinggi enam meter tetapi mereka tetap antusias, jeritan dan tawa mereka terdengar saat mereka meluncur dengan tali dari tempat yanga tinggi tersebut.
Sedangkan untuk peserta dewasa beberapa rintangan harus dilewati dalam outbound dewasa, yang paling menarik adalah harus melalui beberapa jembatan bambu untuk melewati kolam. Banyak peserta yang gagal sehingga harus basah kuyub badannya karena tercebur di kolam. Tetapi banyak pula yang berhasil mendarat mulus ke seberang kolam tanpa terjatuh termasuk Pdt. Sundoyo yang dengan penuh semangat ikut outbound bersama ratusan peserta yang lain walaupun cuaca terik menyengat, semangat kebersamaan mengalahkan panas dan teriknya matahari.
Saat outbound berlangsung tidak ketinggalan eyang-eyang adiyuswa berdendang ria melakukan senam adiyuswa. Senyum kegembiraan terpancar dari wajah eyang-eyang adiyuswa diiringi lagu poco-poco.
Untuk mengisi perut yang telah keroncongan sesi acara makan siangpun sangat ramai, karena peserta dengan penuh lahap menikmati berkat Tuhan. Sajian sederhana berupa sop, ayam goreng, tempe goreng dan sambal tetap terasa begitu nikmat. Akhirnya acara seharian terasa begitu singkat, heboh, seru, gembira… begitulah kebersamaan perjumpaan antar generasi pada Family Gathering 2017 GKJ Brayat Kinasih.
Setelah ditutup dengan doa, peserta kemudian pulang kembali ke rumah masing-masing. Kiranya kebersamaan ini tetap terjaga dan jangan cepat berlalu…begitu harapan semua seperti lagu kemesraan yang dinyanyikan seluruh peserta sebagi penutup acara. (Anton Arijadi)
Klik di sini untuk lihat galeri foto