Home » Warta Kegiatan » Anak-anak Serafim Berebut Mencari Ikan

Anak-anak Serafim Berebut Mencari Ikan

                         (Mencari ikan di kubangan lumpur sawah)

GKJbrayatkinasih, Miliran- Anak-anak Paduan Suara (PS) Serafim berebut mencari ikan di Rumah Budaya Tembi, Jl. Parrangtritis, Minggu siang (11/07/2017). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan outbond yang dilakukan oleh anak-anak Serafim.

Raut wajah ceria dan gembira terpancar dari wajah anak-anak. Bagaimana tidak, mereka bisa bermain sepuasnya sambil belajar  dalam kegiatan tersebut.

Biasanya di rumah apabila bermain basah-basahan apalagi bermain di tempat becek dan kotor selalu dimarahi orang tua. Namun kali ini tidak, mereka bisa bermain sepuasnya dan hal ini sangat dinikmati oleh anak-anak Serafim.

Tidak sekedar bermain, tapi disini anak-anak bisa belajar mengenal lingkungan dan belajar arti kebersamaan serta kerjasama dalam kelompok.

Anak-anak bisa belajar bagaimana menanam padi, membajak sawah, menangkap ikan dan mengisi  pipa berlubang. Sebanyak 23 anak dibagi ke dalam lima kelompok diberi tugas dan tanggung jawab untuk menyelesaikan setiap permainan yang ada.

“Tiap kelompok akan didampingi oleh satu orang petugas dari Rumah Budaya Tembi untuk memberikan penilaian terhadap masing-masing kelompok,” kata Suwandi, salah satu pendamping dari Rumah Budaya Tembi.

Kerjasama, kekompakan, kepatuhan terhadap perintah menjadi salah satu poin penilaian dalam kegiatan tersebut. Pemenangnya adalah kelompok yang total nilainya paling tinggi. “Kelompok yang menang akan mendapat hadiah yang menarik dari panitia,” jelasnya.

Akhirnya, kelompok yang berhasil menjadi juara yaitu kelompok merah (karin, marcell, dio, jesika,bintang), diikuti kelompok kuning (Jeho, arka, rama, danisha, kenzie), kelompok hijau (rara, gita, risa, via), kelompok biru (dika, andra, janish,sachi,widya) dan kelompok coklat (anggi, yona,abel,intan). Acara penyerahan hadiah dipandu oleh Bu Niniek dan Mbak Ninda.

Acara ini juga diisi renungan oleh Pdt. Sundoyo. Gambaran cerita Iskak sebagai seorang anak yang patuh kepada Abraham, orang tuanya, meski ia tahu akan dikorbankan menjadi pesan moral  supaya anak-anak dapat meniru sikap Iskak yaitu patuh kepada orang tuanya.

Acara kemudian ditutup dengan doa dan makan siang bersama, sebelum kembali ke GKJ Brayat Kinasih Yogyakarta.(Tanto/Wilma.hms).

Klik di sini untuk lihat galeri fotonya