Home » Warta Terkini » Sembuh dari Corona, Pdt. Christin: Jangan Ragu, Tetaplah Optimis

Sembuh dari Corona, Pdt. Christin: Jangan Ragu, Tetaplah Optimis

GKJBrayatKinasih, Surabaya – Banyak pasien yang terpapar virus Corona berhasil disembuhan, salah satunya adalah Pdt. Cristin Bangun (51). Dia dinyatakan sembuh setelah sempat diisolasi selama 18 hari di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya.

Pasca dinyatakan sembuh dan negatif Covid 19 pada 25 Maret lalu, Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Cahaya Anugerah, Surabaya ini, melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. “Dalam isolasi mandiri ini saya berada di rumah, memang bersama keluarga, tetapi saya tetap sendiri di kamar, dan membatasi aktifitas dengan keluarga,” ujarnya ketika dihubungi melalui whatsapp.

Isolasi mandiri menurutnya bukan hal yang mudah. Menjaga kebersihan menjadi syarat utama, selain mentaati anjuran pemerintah dan dokter. Hal ini harus dilakukan agar dirinya semakin sehat, dan keluarga tetap terjaga kesehatannya.

Berbagi kisah terkait apa yang dialaminya, dia mengaku sejak terpapar virus Corona, menjalani sejumlah proses yang sangat menyakitkan. Sebab penyakit ini tidak hanya menghancurkan pisik, tetapi juga psikis. Meski demikian, dia mengaku tetap tidak ragu dan tetap optimis akan sembuh.

“Sebab itu, kepada mereka yang masih terpapar oleh virus ini, saya mengingatkan agar jangan ragu dan tetap optimis akan sembuh, saya contohnya. Ikuti saran dokter, dan ikuti proses pengobatan yang memang sakit sekali tetap tetap percaya Tuhan menyertai, dan membebaskan kita dari wabah ini,” katanya.

Seperti penuturannya di website gpib.or.id, Pdt. Cristin menjelaskan, dirinya terjangkit virus Corona setelah mengikuti kegiatan Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB di Bogor. Dia merasakan gejala demam, panas, dan seluruh badan terasa sakit.

Setelah berada di Surabaya dia pun sempat memimpin ibadah. Akibat rasa sakit semakin menjadi-jadi, oleh suami, dia dibawa ke Rumah Sakit Mitra Satelit Surabaya, dan diagnose awal sakit typhus dan DBD. Namun beberapa hari setelah itu demam hilang, justru mata dan tenggorokan juga terasa sakit. Akhirnya diapun dirujuk oleh dokter ke RS. Dr Soetomo.

Ketika hasil swab test menunjukkan gejala COVID-19, dia mengaku bahwa dirinya harus berjuang. Dokter justru tidak menyebut itu virus Corona, tapi hasil swab test yang kedua dikatakan paru-parunya seperti ada awannya, dan semakin lama semakin memburuk. Tapi dokter tetap memotivasinya untuk tetap kuat. Dokter bahkan mengatakan bahwa imunnya kuat, sehingga dia sendiri yang dapat menyembuhkan.

Dalam pergumulan dan kondisi seperti itu, dia menguatkan hati, dan meyakini bahwa Tuhan Yesus pasti menolongnya. Terbukti, di hari ke 18 dia dinyatakan sembuh dan bebas COVID-19.  Baginya, kesembuhan tersebut merupakan kasih dan pertolongan Tuhan Yesus kepadanya.

Diakhir perbincangan, Pdt.Cristin berharap agar Gereja ikut melawan Covid 19 dengan berusaha mengajak umat untuk diam dan tinggal serta beribadah di rumah, mengedukasi pemahaman-pemahaman yang benar tentang Covid.19, dan mengingatkan bahwa ini bukan suatu penyakit yang mendatangkan aib.

Selain itu, mendorong Gereja untuk mengajak umat melakukan dan mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan tindakan partisipasi di tengah masyarakat untuk menyemprotkan cairan disinfektan, memberikan perhatian dengan mendukung usaha-usaha paramedis, dan rumah sakit, untuk terus berjuang dengan semangat, serta mendoakan mereka. Juga membantu masyarakat yang mengalami dampak perekonomian akibat pembatasan sosial. Semoga semakin sehat ya Bu.

(Sumber: pgi.or.id)