Home » Warta Kegiatan » Jadikan Cinta, Alasan untuk Mengikut Tuhan Yesus

Jadikan Cinta, Alasan untuk Mengikut Tuhan Yesus

GKJBrayatKinasih, Miliran – Remaja Nafiri kembali mengadakan persekutuan dengan semangat yang berbeda, karena kali ini tidak hanya persekutuan tetapi juga melaksanakan kunjungan ke rumah adik Marcel di wilayah IV, Sabtu, 7 Maret 2020

Marcel, putra Bp/Ibu Hery adalah  anggota baru kelompok Remaja, sehingga sudah menjadi kewajiban bagi kakak-kakaknya untuk mengunjunginya. Kunjungan ini sekaligus menjadi agenda Open House di bulan ini.

Kami sangat bersyukur karena anggota remaja yang datang sangat banyak, diantaranya: ada Yemima dan Jeho yang juga bertugas sebagai MC, Ari yang bertugas sebagai pemusik, dan yang laiinya ada, Wisnu, Samuel, Bagas, Dimas, Dika, Andra, Laras, Putri, Tata, Kak Mike yang bertugas sebagai pembawa firman, ada juga Rara dan tidak ketinggalan majelis pendamping remaja yang selalu setia, Ibu Karti dan mbak Aning.

Tema dalam persekutuan remaja kali ini adalah Mengikuti Jejak-MU. Persekutuan dibuka dengan Pujian-pujian yang dipimpin langsung oleh MC dan diberikan kesempatan kepada teman-teman remaja untuk sharing atau berbagi pengalaman tentang kasih Tuhan disepanjang minggu kemarin.

Karena teman-teman remaja ini masih malu-malu, akhirnya Kak Mike didaulat untuk sharing lebih dahulu, setelah itu diikuti oleh beberapa teman remaja lainnya. Intinya, kami semua bersyukur untuk kasih Tuhan, sehingga tugas di sekolah dapat terselesaikan, kesehatan tetap terjaga walaupun cuaca ekstrim seperti sekarang, dan tetap percaya bahwa Tuhan Yeaus akan selalu menjaga.

Setelah sharing tentang kasih Tuhan, kini kami mempersiapkan diri untuk membaca Alkitab. Dalam renungan kali ini, Kak Mike tidak membuka dengan berbagi renungan tetapi mengajak bermain game menyambung kata. Setiap orang wajib menambahkan satu kata dalam cerita yang sedang berlangsung. Peraturannya, setiap orang yang mendapat giliran untuk menambah satu kata tidak boleh terlalu lama memikirkan kata yang akan disampaikan, jika terlalu ama akan mendapat hukuman.

Alhasil permainan ini menjadi seru karena setiap kata yang disampaikan setiap orang tidak nyambung dengan cerita tersebut. Contohnya, di suatu pagi Tono-pergi-bangun-setelah -mandi-akan-makan-mengapa, di sinilah letak keseruan dari permaianan tersebut.

Selanjutnya Kak Mike mengajak teman-teman menuju ke ruangan tengah rumah Marcel. Di sini Kak Mike sudah menyiapkan game: ‘mengikuti jejak kaki’. Di lantai telah disiapkan gambar-gambar sepasang kaki dengan posisi berbeda-beda setiap barisnya, dan setiap orang harus berusaha mengikuti jejak tersebut sampai ke garis finish. Karena game ini dimainkan oleh dua orang sekaligus yang sedang berlomba, maka di sinilah letak keseruannya. Akhirnya yang menang adalah kelompok dua dan kelompok satu yang kalah diberi hukuman. Hukumannya adalah membuat TIK TOK.

Setelah membuat TIK TOK, Kak Mike mengajak teman-teman kembali duduk, dan kemudian menanyakan dari kedua permainan ini dimana letak kesulitannya. Ada yang menjawab game pertama membingungkan karena diminta berpikir serentak, sedangkan permainan kedua walaupun sudah ada contohnya, tapi juga tidak terlalu mudah dilakukan. Kak Mike kemudian mengajak teman-teman remaja membuka Alkitab 1 Raja-raja 2 : 3 yang bunyinya: ‘Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukanNya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuanNya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju.”

Kak Mike bertanya, menurut teman-teman apakah ajaran Tuhan Yesus sudah tidak relevan lagi untuk jaman sekarang? atau malah masih sangat relevan. Semua teman-teman sepakat bahwa masih sangat relevan. Mengapa demikian ? teman-teman menjawab, karena saat kami melihat keadaan sekarang masih cocok jika kami lakukan apa yang Tuhan Yesus ajarkan. Kak Mike kemudian menanyakan, contohnya, ajaran Tuhan Yesus yang mana ?

Yemima menjelaskan, kisah Tuhan Yesus saat menderita di kayu salib, sikap Yesus yang tetap tenang walaupun sudah sangat kesakitan, mengajarkan saya untuk tetap tegar menghadapi segala hal yang terjadi.

Samuel menjelaskan, sangat kagum dengan sosok Yesus saat membangkitkan Lazarus dari kematian.

Dika mengungkapkan: kagum dengan cara Yesus menyelamatkan seorang perempuan yang kedapatan berzinah, Tuhan menyelamatkan perempuan itu tetapi mengajarkan untuk jangan melakukan dosa lagi.

Rara menjelaskan, kisah Tuhan Yesus yang memberi makan lima ribu orang, mengajarkan kepada saya untuk selalu sedia berbagi kepada siapapun.

Setiap kita pasti memiliki kisah atau kekaguman tentang siapa Tuhan Yesus dalam diri kita, jadikan ajaran itu sebagai hal utama untuk kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita menyatakan diri menjadi pengikutNya atau mengikuti jejakNya karena dipaksa, disuruh, atau diperintah, dan bukan karena keinginan dan kecintaan kita kepada Tuhan, maka itu tidak akan menjadi berkat bagi kita. Karena itu, marilah kita selalu menjadikan Tuhan Yesus sebagai Role Model  untuk selalu melakukan apa yang telah Dia ajarkan kepada setiap kita.

Selamat mengikuti jejakNya, dan jadikan cinta sebagai alasan kita mengikuti ajaran Tuhan, karena itulah yang akan membuat kita selalu konsisten atas pilihan kita itu.

Persekutuan ditutup dengan doa syafaat yang dibawakan oleh teman-teman pemuda zesuai dengan poin-poin doa yang sudah dibagi sebelumnya. Usai berdoa, teman-teman remaja dan semua yang hadir  kemudian makan bersama, menikmati berkat Tuhan yang disuguhkan tuan rumah. (Mike Makahenggang)

Klik di sini untuk lihat foto-foto Persekutuan