Home » Warta Kegiatan » Dari Tanah Maluku untuk Brayat Kinasih

Dari Tanah Maluku untuk Brayat Kinasih

GKJBrayatKinasih, Miliran – Hamba Tuhan yang satu ini lahir di tanah Maluku, tapi hatinya juga jatuh cinta pada tanah Jawa, khususnya Yogyakarta, dan GKJ Brayat Kinasih. Iapun berkomitmen untyk terus melayani jemaat.

Namanya Mike Makahenggang Msi. M.A.P.S, tapi ia akrab disapa Kak Mike. Ia menimba ilmu di Universitas Kristen Duta Wacana dan kini tengah memasuki masa persiapan sebagai pendeta.

Kak Mike melayani di GKJ Brayat Kinasih sebagai guru sekolah minggu kelas Indria sejak tahun 2014 sampai sekarang. Ia juga diberi kepercayaan untuk membantu dibagian Komugi dan di tahun 2018 dipercaya untuk menjadi pembimbing komisi Anak, Remaja,  Pemuda dan Dewasa Muda.

“Melalui perjalanan pelayanan ini, saya bersyukur dipercaya dan memberikan kepercayaan kepada saya untuk terlibat dalam segala kegiatan yang dikerjakan, baik di kampus maupun di gereja,” kata Kak Mike.

“Hal mendasar yang selalu dihidupi adalah: kerjakanlah hal-hal yang kecil dengan cinta yang besar,  karena dengan itulah banyak orang akan semakin terberkati,” imbuhnya.

Wanita yang masih lajang ini mengaku punya ‘passion’ untuk selalu dekat dengan anak-anak. Karenanya ia berharap untuk terus melayani anak-anak sekolah minggu.

“Izinkan saya untuk selalu diberikan ruang agar selalu melayani di Sekolah Minggu, karena itu adalah titik awal pijakan saya yang ingin selalu saya pertahankan, dan ingin menikmati tumbuh bersama anak-anak di sekolah minggu,” ungkapnya.

Menurutnya, sebuah jemaat selalu dimulai dari anak, maka gereja harus mempersiapkan anak-anak dalam masa pengenalannya akan Tuhan. Dan Kak Mike ingin terlibat lebih banyak dalam masa persiapan itu. Namun ia juga sadar memiliki kelemahan dan kekurangan.

“Jangan jadikan saya sebagai orang yang “Maha Tahu”, tapi lihat saya sebagai anak, teman, saudara yang ingin belajar dan bertumbuh bersama dalam sebuah Brayat Kinasih,” ujarnya.

Nama Mike Makahenggang sempat disebut kembali di Sidang Majelis Gereja Istimewa (SMGI) 2020, terkait pengutusannya sebagai dosen tetap di STT Marturia dan penetapannya sebagai calon pendeta GKJ Brayat Kinasih. Muncul keraguan apakah Kak Mike masih bisa melayani jemaat di tengah kesibukannya sebagai pengajar.

Kak Mike sendiri mengaku sudah dipercaya mengajar di STT Marturia sejak tahun 2017. Awalnya sebagai asisten dosen dan tahun 2018 diangkat menjadi dosen tetap Teologi.

Pak Pendeta Sundoyo dalam forum SMGI 2020 mengatakan, Kak Mike adalah ‘aset’ berharga GKJ Brayat Kinasih. “Jadi kalau ada teman kita di kampus sebenarnya menolong kita untuk mengerti kebaharuan. Yang kedua beliau (Kak Mike, red) terlibat dalam pelayanan di tempat kita, beliau aktif di hampir semua komisi dan sekarang terlibat di bagian-bagian wilayah dan seterusnya dan sekolah minggu,” kata Pak Ndoyo.

Beliau juga menjelaskan bahwa pengutusan Kak Mike sebagai dosen tetap di STT Marturia adalah bagian dari Semangat gereja: Sawo Kecik lan Kluwih. Sarwo becik kang linuwih, sarwo luwih ing kabecikan yang mengandung arti diberkati untuk menjadi berkat. (Tim Admin)