GKJBrayatKinasih, Miliran- Bunga kerap digunakan sebagai sarana untuk menyatakan cinta dan kasih kepada sesama manusia. Tapi tak hanya itu, rangkaian bunga ternyata juga bisa menggambarkan kisah perjumpaan Tuhan dengan jemaatNya.
Menyadari pentingnya kehadiran bunga sebagai bagian rangkaian ibadah, Persekutuan ibu-ibu KWDWJ dan Kinasih mengundang narasumber ahli untuk memberikan pelatihan merangkai bunga, dalam persekutuan gabungan pada Sabtu, 22 September 2018 pukul 17.00 di gedung gereja GKJ Brayat Kinasih. Kegiatan ini sangat menarik bagi rata-rata kaum perempuan karena berhubungan dengan bunga.
Narasumber yang memberikan pelatihan adalah Ibu Rini Srianani Hardomo, seorang aktivis pelayan bunga jemaat yang sudah berpengalaman. Bagi ibu-ibu yang ingin terlibat dalam pelayanan merangkai bunga khususnya untuk gereja, sangatlah tepat mengikuti kegiatan ini. Ibu Rini menjelaskan tidak hanya teknis bagaimana merangkai bunga yang baik, tetapi juga menjelaskan filosofi rangkaian bunga sebagai karya seni dalam ibadah yang seyogyanya mengisahkan perjumpaan Tuhan dengan jemaat, dan membantu menyadari kehadiran Tuhan yang kudus dalam ibadah. Tujuannya diharapkan bahwa rangkaian bunga mampu menyampaikan makna liturgis dari setiap perayaan Gerejawi. Selain itu, rangkaian bunga yang ditampilkan merupakan cerminan budaya jemaat setempat.
Setelah dijelaskan dasar-dasar teorinya, juga dijelaskan pemilihan jenis-jenis bunga yang baik. Bunga dibedakan dalam jenis-jenis bunga utama dam bunga pendukung. Bunga utama misalnya krisan, lily, mawar, anggrek, anthrurium, gladiol, dan seruni, sedangkan bunga pendukung misalnya krisan mini, krisan aster, ambiring, peacock dan baby breath.
Kegiatan yang membuat ibu-ibu lebih bersemangat dan antusias adalah saat Ibu Rini mengajak praktek merangkai bunga dengan bahan-bahan yang sudah disiapkan. Dalam praktek ini, bukan merangkai dengan kreasi sendiri tetapi berdasarkan foto rangkain bunga yang sudah terpampang di layar LCD. Menjadi tantangan sendiri bagi Ibu-ibu yang masih pemula untuk membuat bunga seperti dalam foto. Tetapi saat dikerjakan bersama-sama dan dibimbing langsung oleh Ibu Rini, akhirnya dua buah rangkaian bunga cantik dan indah pun selesai.
Dua rangkaian bunga tersebut sekaligus dipasang sebagai rangakain bunga untuk ibadah Minggu. Tampak wajah-wajah bahagia Ibu-ibu yang bisa menyelesaikan tugasnya. Meskipun waktu persekutuan menjadi lebih panjang karena menjadi sekitar tiga jam kegiatan tersebut berlangsung, tetapi tidak ada wajah lelah yang ada wajah yang sukacita.
Kegiatan ini sekaligus mewadahi jemaat yang menghayati spiritualitas indrawi seperti yang disampaikan dalam khotbah Pdt. Sundoyo tentang 9 corak spiritualitas. Bagaimana jemaat bisa menghayati kedekataan dengan Allah dipengaruhi salah satunya keindahan di dalam gedung gereja.
Dan bila kita perhatikan di setiap ibadah Minggu selalu ada rangkaian bunga mimbar yang indah, tidak semua bunga yang terpasang adalah karya tangan jemaat, jadi masih ada kesempatan bagi jemaat yang mempunyai kerinduan untuk menjadi pelayan bunga mimbar. Tuhan memberkati. (Anton Arijadi)
kalau dipraktikkan setiap minggu, bagus juga Ibu…. Model rangkaiannya bisa beraneka ragam karena inpirasi dari tiap jemaat saling memperkaya.