Home » Artikel » Waspadai “Virus” Perceraian

Waspadai “Virus” Perceraian

SELAMA kurun waktu kurang lebih tiga tahun, publik tanah air sudah dikejutkan oleh tiga kasus perceraian tokoh Kristen di Indonesia. Walaupun ajaran Kekristenan menentang keras, tetapi para figur publik ini tetap mantap memutuskan untuk berpisah dengan pasangannya.

Pada 2015, penyanyi sekaligus pencipta lagu rohani kontemporer ternama, Franky Sihombing secara mengejutkan mengakhiri pernikahannya dengan Luciana Nova Putong yang sudah menjadi pendamping hidupnya selama lebih dari 20 tahun. Bukan hanya media rohani Kristen, tetapi media-media nasional ramai memberitakan perpisahan antara ayah dengan ibu dari Petra Sihombing ini.

Warganet ketika itu bahkan banyak yang berharap Franky Sihombing bisa rujuk kembali dengan Nova Putong. Namun, keinginan tersebut sulit terwujud karena pada 2016 ia memutuskan menikah dengan Feby Febiola.

Kemudian pada 2018, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga secara mengejutkan mengakhiri pernikahannya dengan Veronica Tan.

Dikenal luas setelah maju sebagai sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2012, Ahok kerap disebut sebagai pria berintegritas. Blak-blakan, transparan, dan bekerja sesuai konstitusi adalah alasan julukan tersebut disematkan kepadanya.

Kalangan gereja bahkan menjadikan Ahok sebagai salah satu role model yang perlu diteladani dalam hal kepemimpinan.

Tidak hanya Ahok, sang istri (sebelum bercerai, red), juga mendapat perhatian besar. Selain kecantikan, kepribadiannya yang tenang dan wajahnya yang murah senyum membuatnya disukai banyak orang. Publik pun memandang Ahok-Vero adalah pasangan yang sangat serasi.

Namun, pada Januari 2018, publik dikejutkan dengan adanya surat permohonan perceraian Ahok terhadap Veronica Tan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Awalnya, banyak orang yang meragukan surat yang beredar luas di grup-grup Whatsapp itu.

Namun, seiring berjalan waktu dan proses persidangan dimulai maka publik mengetahui bahwa kabar ini benar adanya. Setelah melewati sejumlah proses persidangan, majelis hakim menerima permohonan Ahok. Sejak 4 April 2018, Ahok-Veronica resmi bercerai.

Belum selesai keterkejutan kita pada kasus Ahok, belakangan media nasional ramai memberitakan kasus gugatan cerai aktris Yeslin Wang terhadap suaminya artis penyanyi jebolan Indonesian Idol yang juga banyak punya album lagu rohani Kristen yakni Delon Thamrin.

Kasus perceraian anak-anak Tuhan ini memang sedang berproses di pengadilan, tapi tampaknya sang istri “keukeuh” untuk minta bercerai dengan Delon yang sudah menjadi suaminya selama kurang lebih 7 tahun

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) pun menjelaskan soal perceraian dalam Kristen. “Dalam kekristenan, tidak memperkenankan adanya perceraian,” kata Sekretaris Umum PGI pendeta Gomar Gultom kepada detikcom, Senin (8/1/2018).

Gomar menjelaskan, karena tidak diperkenankan adanya perceraian, tidak ada tata cara cerai menurut hukum Kristen. “Hukum yang terutama dalam kekristenan adalah kasih. Dengan mengedepankan kasih, segala pertikaian dan ketidakharmonisan dalam hubungan suami-istri dapat diselesaikan. Dengan kasih, hati yang terasing dan terpecah dapat digenggam sehingga utuh kembali,” ujarnya.

Secara umum, lanjut Gomar, perceraian dalam Kristen hanya dimungkinkan oleh cerai mati dan zina. Namun, menurutnya, aturan di sejumlah gereja makin longgar dan makin realistis menghadapi kenyataan saat ini. Meski demikian, tetap saja tidak ada pedoman yang bisa digunakan untuk perceraian.

Ia menjelaskan, dalam Alkitab di Matius 19 ayat 6 dengan tegas disebutkan soal hukum pernikahan bagi orang Kristen. Isinya: “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”

“Gereja-gereja Lutheran, seperti HKBP, GKPI, dan lain-lain hingga kini mempertahankan tidak boleh cerai kecuali oleh perzinaan. Perceraian ini dimungkinkan karena yang berzina tersebut telah kena hukum siasat gereja dan olehnya boleh diceraikan,” jelas Gomar.

Belakangan ini angka perceraian di Indonesia makin meningkat jumlahnya. Pernikahan kadang layaknya suatu permainan, pelakunya bisa main dan menyerah kapan saja, seolah-olah janji yang diucapkan tidak ada artinya. Benarkah perceraian menjadi jalan akhir dari setiap perselisihan di dalam rumah tangga?

Ini hanyalah sebagian saran, bagi anda yang akan atau yang sudah menikah, tekankan 6 ‘Jangan’ ini dalam kehidupan anda guna menghindari perceraian:

Bila anda belum menikah, JANGAN pernah menikah dengan pasangan yang tidak seiman dan/atau yang tidak bertumbuh di dalam iman.

Bila Anda belum menikah, JANGAN pernah menikah dengan orang yang tidak anda cintai ataupun anda ragukan untuk dapat bersama-sama memelihara pernikahan hingga maut memisahkan.

JANGAN pernah memikirkan, menginginkan, ataupun merencanakan perceraian terjadi dalam keluarga Anda.

JANGAN pernah menyatakan ingin bercerai kepada pasangan anda maupun orang lain.

JANGAN pernah menjadikan perceraian sebagai sebuah pilihan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga, ataupun konflik dengan pasangan Anda (kecuali bila keselamatan dan nyawa Anda terancam karenanya), dan akhirnnya…JANGAN bercerai!!!

(Tim admin, diolah dari jawaban.com, detik.com dan sumber lain)