GKJbrayatkinasih, Miliran- Setiap orang, baik orang percaya maupun tidak, pasti punya masalah dan mengalami kesulitan hidup. Perbedaannya adalah bagaimana cara merespon masalah atau kesulitan hidup itu. Orang percaya, merespon masalah dengan meletakkan pengharapan penuh kepada Allah.
Hal itu disampaikan Bp. Terry Trihantara saat memberikan renungan pada acara Penelaahan Alkitab atau PA KWDWJ di GKJ Brayat Kinasih, Sabtu 7 Oktober 2017, sore.
Bp Terry mendasarkan renungannya pada kitab Yohanes 11 : 1-35, tentang kisah dua bersaudara Martha dan Maria saat menjamu Yesus di rumah mereka yang tengah berduka karena kematian saudara mereka, Lazarus.
Melalui kisah itu, Bp Terry mengajak ibu-ibu peserta PA mempelajari dua sikap berbeda saat menghadapi atau merespon sebuah masalah. Martha menggambarkan sikap tergesa-gesa atau ‘grusa-grusu’ dalam menghadapi masalah, dan itu bisa menjadi pertanda kedangkalan iman. Sebaliknya Maria bersikap diam dalam pengharapan dan “datang” kepada Tuhan saat menghadapi masalah. Sikap yang ditunjukkan Maria itu bisa menjadi pertanda kedalaman iman.
“Masalah, kesulitan selalu ada dalam kehidupan manusia, tinggal bagaimana kita meresponnya? seperti Martha? atau seperti Maria?” Kata Pak Terry.
“Maria memilh diam dalam pengharapan penuh kepada Yesus Kristus,” imbuhnya.
Sebelum mendengarkan renungan, PA ini diawali dengan Kuiz Alkitab dan Gereja menggunakan aplikasi ‘Kahoot’. Kali ini pemenang kuiz adalah ibu Rien Andaru, ibu Mimi, dan ibu Indiyah. (Niniek Ambiroto)