GKJBrayatKinasih, Miliran – Uang..lagi-lagi uang, siapa yang tak butuh uang? Semua orang mengejar untuk mendapatkannya. Memang uang bisa bikin orang senang bukan kepalang….namun, uang bisa juga
bikin orang mabuk kepayang. Lupa sahabat, lupa kerabat, lupa saudara, mungkin juga lupa ingatan.
Sepenggal kirik lagu berjudul ‘uang’ yang senpat dipopulerkan oleh Nicky Astria tahun 80-90an itu sepertinya cocok untuk menggambarkan peran sentral uang dalam kehidupan manusia. Uang seolah menjadi segalanya. Lalu bagaimana orang Kristen memandang uang?
Dalam kotbah Minggu, 1 September 2019 pukul 16:00 wib, Pendeta Sundoyo mengingatkan bahwa dalam teologi Kristen, setiap relasi manusia dengan manusia lain harus melibatkan Tuhan di dalamnya. Demikian juga dalam relasi antar manusia dan uang.
Karena itu kata Pak Sun, dalam cerita tentang orang kaya yang meminta petunjuk untuk memperoleh hidup yang kekal (Lukas 18:18-27), Tuhan Yesus meminta agar orang kaya itu menjual seluruh kekayaannya, dan membagikannya kepada orang- orang miskin. Yesus ingin menegaskan bahwa pengelolaan dan penggunaan uang atau kekayaan harus melibatkan Tuhan.
“Persoalan besar dari orang kaya itu adalah, dia hanya bersama dengan uangnya tanpa sesama dan Tuhan,” kata Pendeta Sundoyo.
Pak Sun mengutip Firman Tuhan dari Amsal 19:17 “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu”. Artinya uang atau kekayaan yang kita miliki harus menjadi berkat bagi sesama, dan Tuhan akan membalas kebaikan itu.
Cintailah orang lain dengan menggunakan uang yang kita punya, tapi jangan pernah mencari uang dengan memanfaatkan orang lain, demikian pesan Pendeta Sundoyo di akhir kotbahnya. (Tim Admin)
Kotbah ini merupakan bagian pertama dari kotbah berseri September 2019. Tema kotbah berikutnya adalah :